Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkecoh Investasi Menggiurkan, Puluhan Nasabah Mengamuk

image-gnews
REUTERS/Herwig Prammer
REUTERS/Herwig Prammer
Iklan

TEMPO.CO, Blitar - Puluhan nasabah perusahaan investasi bodong mendatangi kantor PT Dua Belas Suku (DBS) di Blitar, Jawa Timur. Mereka nyaris memukuli pegawai yang memasang pengumuman bahwa kantornya dalam keadaan tutup.

Padahal, sejak pagi sekitar 60 nasabah PT DBS menggeruduk kantor usaha bisnis investasi itu di kompleks rumah toko, Jalan TGP, Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar.

Nasabah ingin memastikan benar tidaknya operasional kantor telah ditutup seperti kabar yang ditulis media massa. "Saya dikabari rekan sesama nasabah kemarin," kata Sriyati, salah seorang nasabah PT DBS asal Kecamatan Srengat, Senin, 23 Maret 2015.

Bersama puluhan nasabah lainnya, Sriyati kaget saat mendapati pintu kantor tertutup rapat. Tak ada satu pun pegawai yang menunjukkan batang hidungnya di kantor yang gencar memasang iklan di media massa nasional itu satu tahun silam.

Sriyati cemas dengan penutupan tersebut karena memiliki sisa uang yang belum terbayar oleh PT DBS. Lantaran tergiur iming-iming keuntungan bunga hingga 30 persen per pekan, Sriyati membeli empat akun (saham) dengan nilai masing-masing Rp 5 juta.

Namun sejak mendaftar awal tahun kemarin hingga kini belum sepeser pun keuntungan yang dijanjikan PT DBS diterima Sriyati. Kekesalan sama juga dialami Arifin, warga Gedok, Kota Blitar, yang menyerahkan uang senilai Rp 525 juta kepada PT DBS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Celakanya uang itu bukan miliknya sendiri, melainkan iuran teman-temannya yang berharap mendapat keuntungan cepat dari investasi itu. Bersama puluhan nasabah lain, Arifin memilih menduduki kantor PT DBS hingga Senin siang. Mereka hilir mudik di depan kantor yang terkunci rapat sambil mencari pegawai PT DBS yang mendadak lenyap.

Situasi nyaris ricuh ketika seorang karyawan PT DBS bernama Endik Jauhari datang dan memasang pengumuman di pintu ruko. Pengumuman itu berbunyi, "Kantor Tutup Sampai Bulan Juli. Segenap Direksi Masih Mencarikan Dana". Kontan hal itu membuat para nasabah marah dan nyaris menghakimi Endik. "Copot tulisan itu, kami minta kejelasan uang kami sekarang," teriak beberapa nasabah dengan emosi.

Beruntung situasi tak makin memanas karena beberapa aparat Kepolisian Resor Kota Blitar sudah berjaga di lokasi. Menurut laporan para nasabah, hingga kini uang yang nyantol di perusahaan itu mencapai Rp 140 miliar milik 22.000 nasabah. Jumlah tersebut lebih besar dari keterangan polisi yang menyebut 18.000 nasabah PT DBS yang belum terbayar.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Blitar Ajun Komisaris Naim Ishak mengatakan masih melakukan pemeriksaan saksi. Dalam waktu dekat penyidik akan menghadirkan saksi ahli dari Universitas Brawijaya, Malang. "Kami akan meminta keterangan saksi ahli dari Universitas Brawijaya," katanya.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

4 jam lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

7 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

10 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

12 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

13 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

19 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.


DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

21 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (tengah), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (kedua kanan), Hetifah Sjaifudian (kedua kiri), Dede Yusuf (kanan), dan Abdul Fikri Faqih (kiri) memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan lebih dari 300 orang terluka. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.


Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

22 hari lalu

Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket Coldplay, meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, seusai mendapatkan vonis tiga tahun penjara, pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.


Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

22 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.