TEMPO.CO, Bukittinggi - Aprimul Hendri, 41 tahun, terduga terlibat jaringan pengikut dan kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap di kawasan Jakarta Selatan merupakan warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Dia pindah bersama keluarganya ke Jakarta sejak Januari 2015.
"Januari mereka pindah ke Jakarta," ujar mertua Aprimul, Bahrul, 68 tahun, Senin, 23 Maret 2015.
Bahrul mengaku tak mengetahui secara detail alasan kepindahan anak dan mertuanya itu. Alasan mereka karena ingin dekat dengan anaknya yang saat ini bersekolah di salah satu pesantren di Bogor, Jawa Barat. "Dia pindah saja. Saya tak mengerti. Tak ada musyawarah," ujarnya.
Sumber Tempo yang merupakan tetangga Aprimul di Jalan Adinegoro, Kelurahan Birugo, Kecamatan Aur Birugo, Tigo Baleh, mengatakan Aprimul dan istrinya pindah ke Jakarta karena anaknya sekolah di Bogor. "Alasannya hanya itu saja," ujarnya. Dia juga tak mengetahui alasan detail mereka pindah ke Jakarta.
Aida, 19 tahun, karyawan Aprimul di toko perlengkapan bayi dan anak-anak miliknya, mengatakan sejak pindah ke Jakarta, Aprimul baru sekali balik ke Bukittinggi, yaitu pada 3 Maret 2015 untuk mengontrol toko yang terletak di kawasan Aur Kuning.
Malah, kata Aida, setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 nanti, Aprimul akan menjual tokonya. Mereka akan fokus menetap di Jakarta.
"Om Mul enggak menyebutkan alasannya menjual toko ini," ujarnya. Menurut dia, Aprimul pindah ke Jakarta karena anaknya bersekolah di pesantren yang terletak di Bogor.
ANDRI EL FARUQI