TEMPO.CO, Canberra - Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia, membentuk Koalisi Promosi Nasional untuk membantu menggenjot target ekspor 300 persen pada 2019 mendatang. Mereka mencanangkan gerakan untuk meningkatkan ekspor kopi ke Australia lewat program KPN ini.
"Target kami hingga tiga kali lipat," kata Atase Perdagangan KBRI Canberra Nurimansyah melalui rilis pers pada Senin, 23 Maret 2015.
Menurut Nurimansyah, peluang ekspor kopi Indonesia ke Australia terbuka luas. Pada 2014 ekspor kopi ke Australia sudah mencapai US$24 juta atau Rp 310 miliar, meningkat sebesar 14,68 persen dibanding tahun lalu US$ 20,9 juta atau setara Rp 270 miliar.
Ekspor kopi Indonesia baru merebut pangsa sebesar 5,01 persen bila dilihat dari total impor kopi Australia yang mencapai US$ 479,5 juta atau setara Rp 6,2 triliun. Selama ini ekspor kopi Indonesia ke Australia didominasi oleh biji kopi yang belum dipanggang dengan pangsa sebesar 99,94 persen dari total ekspor kopi Indonesia ke Australia.
Negara pesaing Indonesia di pasar Australia untuk produk kopi berdasarkan peringkat adalah Swiss, Italia, Brasil, Jerman, Kolombia, Papua Nugini, dan Vietnam. Indonesia berada di peringkat ke-8. Meskipun impor kopi Australia dari Indonesia di bawah Vietnam, dalam lima tahun terakhir Indonesia bertumbuh 14,68 persen dan Vietnam mengalami penurunan 2,41 persen.
URSULA FLORENE SONIA