TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan kecelakaan pesawat Airbus tipe A320 yang terjadi di Prancis tergolong kejadian sangat langka. Sebab, berdasar statistik lebih dari 40 persen kecelakaan dialami pesawat saat akan mendarat atau lepas landas.
"Intensitas kecelakaan seperti yang dialami milik maskapai penerbangan Jerman, Germanwings, ini dari 10 juta penerbangan hanya terdapat dua kejadian," kata Alvin kepada Tempo, Selasa, 24 Maret 2015.
Berdasarkan statistik, kata Alvin, yang mantan anggota DPR, lebih dari 40 persen kecelakaan terjadi saat akan mendarat, sementara sisanya terjadi saat lepas landas. Meskipun tergolong sangat langka, ia enggan berspekulasi soal penyebab kecelakaan.
Menurut Alvin, banyak hal yang dapat menyebabkan kecelakaan terjadi. Ia mencontohkan pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina. "Ternyata jatuhnya bukan karena faktor teknis atau human error tetapi karena ada intervensi dari luar," kata dia.
Ia enggan menyebutkan berapa besar kemungkinan ada faktor intervensi di luar penerbangan. "Yang jelas ini kejadian yang sangat langka karena perbandingannya 10 juta berbanding dua," kata dia. Segala kemungkinan, menurut Alvin, dapat saja terjadi.
Sebuah pesawat penumpang milik maskapai penerbangan Jerman, Germanwings, jatuh di Prancis. Pesawat yang sedang dalam perjalanan dari Barcelona menuju Dusseldorf itu dilaporkan hilang kontak pada pukul 10.47 pagi waktu setempat.
Selanjutnya jatuh ke bumi pada pukul 11.20 pagi. Jumlah penumpang beserta awak kabin masih simpang siur, namun media lokal Prancis menyebutkan sedikitnya 142 penumpang dan enam awak kabin.
DINI PRAMITA | GUARDIAN | INDEPENDENT | NBC NEWS