TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, menyatakan menghormati sikap pemerintah Indonesia yang menembak kapal nelayan Negeri Jiran.
“Dari segi meletupkan kapal itu, banyak sekali yang tanya saya. Tapi itu undang-undang Indonesia, harus kami hormati,” kata Hashim ketika mengunjungi kantor Tempo, Senin, 23 Maret 2015.
Hashim mengaku maklum dengan tindakan pemerintah Presiden Joko Widodo karena dua alasan. Pertama, Hashim paham Jokowi ingin memperjelas sikap. Untuk itu Malaysia mesti menyadari hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap Indonesia.
Dia sendiri mengantar ketua perikanan Malaysia bertemu Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. “Saya bicara dengan Ibu Susi tidak ada masalah,” ujarnya.
Alasan kedua, “Kami pun telah menenggelamkan kapal-kapal nelayan Indonesia, tapi tidak heboh,” kata Hashim. Menurut dia, kapal-kapal yang tenggelam justru bisa menjadi terumbu tempat ikan-ikan berkumpul. “Kami tidak panggil media, lalu tembak. Itu melalui proses undang-undang, dan (nelayan) yang ditahan pun worth it.”
Sejauh ini, menurut Hashim, jika ada nelayan yang masuk ke area sengketa internasional, petugas Malaysia menghalau mereka untuk pulang. Sedangkan nelayan yang sengaja masuk, melanggar batas wilayah, dan mencuri dianggap melanggar undang-undang sehingga ditembak.
ATMI PERTIWI