Di Solo, Setiap Orang Punya 1 Kendaraan Bermotor
Reporter: Tempo.co
Editor: Choirul Aminuddin
Selasa, 24 Maret 2015 13:56 WIB
Antrean kendaraan bermotor membeli BBM bersubsidi di salah satu SPBU di Solo, Jawa Tengah, Senin, 17 November 2014. ANTARA/Maulana Surya
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Kota Solo, Jawa Tengah, meningkat hingga 15 persen per tahun. Peningkatan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan dan fasilitasnya yang hanya 0,1 persen per tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta, Yosca Herman Sudrajad, kepada media, Selasa, 23 Maret 2015.

"Sampai saat ini tercatat 470 ribu kendaraan bermotor dengan pelat nomor polisi Solo, sedangkan penduduk di kota ini mencapai sekitar 570 ribu jiwa," katanya. Dia mengatakan jika melihat data dari Samsat, maka satu orang penduduk memiliki satu kendaraan.

Sementara itu, untuk kendaraan yang keluar masuk Kota Solo diperkirakan mencapai 2,5 juta unit setiap harinya. Volume kendaraan itu tidak dapat diimbangi dengan fasilitas jalan. Sebab, Jalan Slamet Riyadi saja hanya mampu menampung empat ribu kendaraan roda empat. "Saya tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi pertumbuhan jumlah kendaraan," katanya.

Menurut dia, ada domain yang menjadi kewenangan pemerintah pusat untuk menahan laju pertumbuhan kendaraan. Pemda juga berupaya dengan memberlakukan sistem agar kemacetan dapat terurai.

Herman mengatakan masalah lalu lintas cukup kompleks dan tidak bisa diatasi secara parsial, tapi harus menyeluruh. Permasalahan lalu lintas di Solo mencakup kecelakaan lalu lintas, masalah uji emisi (polusi udara), ketertiban kelakuan pengendara, transportasi umum, perlintasan sebidang (palang pintu) kereta api, dan ketersediaan lahan parkir.

Ia mengatakan untuk mengatasi persoalan tersebut Pemerintah Kota Surakarta telah melakukan kajian terkait mengatasi kemacetan lalu lintas. Salah satunya dengan membuat sistem satu arah yang akan diberlakukan untuk kendaraan pribadi di sejumlah ruas jalan.

Herman mengatakan saat ini akan mengkaji sistem satu arah beberapa ruas jalan, seperti Jalan Slamet Riyadi, Jalan DR Rajiman, Jalan Patimura, Yosodipuro, Ahmad Yani, serta Jalan Perintis Kemerdekaan.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi