TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana mengaku sakit hati lembaganya dikesankan maling oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. DPRD pun sepakat tak mengesahkan RAPBD 2015.
"Supaya tak lagi kami dituduh rampok. Biar Ahok saja yang urus sendiri," kata Lulung di Kantor Wakil Presiden, Senin malam 23 Maret 2015.
Kepada Ahok, Lulung pun memberikan pantun. Begini bunyi bait Lulung:
"Es kemong pakai roti. Kalau ngomong hati hati," kata Lulung sembari langsung meninggalkan wartawan.
Senin malam itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan pimpinan DPRD untuk menyelesaikan kisruh RAPBD.
Adapun Ahok telah bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat, 20 Maret 2015. Ahok mengatakan pertemuan yang berlangsung pada malam hari di Istana Bogor itu membahas perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. "Saya langsung minta waktu ke beliau untuk melapor," kata Ahok di Balai Kota, Minggu, 22 Maret 2015.
Pembahasan evaluasi rancangan APBD 2015 antara Pemerintah Provinsi DKI dan Badan Anggaran DPRD di Balai Kota pada Jumat malam, 20 Maret 2015, menemui jalan buntu. Karena tidak ada kesepakatan, pemerintah DKI menggunakan APBD 2014 yang ditopang peraturan gubernur. Anggaran pada 2015 sesuai rancangan hanya bisa digunakan bila ada kesepakatan. Dasarnya adalah peraturan daerah.
Bila menggunakan APBD 2014, total pagu anggaran hanya Rp 72,9 triliun sesuai APBD 2014. Padahal program yang harus dijalankan adalah kegiatan dalam APBD 2015. Selisih nilai total pagu anggaran kedua APBD mencapai Rp 180 miliar.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA HAIRANI