TEMPO.CO, Pontianak - Usai membunuh Tari Arizona, Suhardi alias Rudi buron ke wilayah pedalaman Kabupaten Ketapang. Wilayah ini dituju karena satu-satu daerah yang dikenalnya.
Dengan berbekal Rp 1 juta, Rudi mengarahkan motornya ke arah komplek Alas Kusuma, sebuah perusahaan kayu. Sebelumnya, di pasar dekat kawasan itu, Rudi membeli beberapa helai pakaian dan sepatu. "Habis hampir Rp 500 ribu. Saya tanya, apa jalannya bisa tembus Sungai Ambawang, si penjual bilang bisa," ungkap Rudi, kepada Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto yang menginterogasinya, Selasa, 24 Maret 2015.
Rudi akhirnya tiba di Ambawang. Di sebuah jembatan, Rudi membuang baju dan celana pendek, jaket serta helm milik korban. Perjalanan diteruskan hingga menyeberang ke Piasak.
Ketika malam, Rudi mampir untuk makan di sebuah warung. Setelah itu, Rudi meneruskan perjalanan dan menginap di sebuah penginapan. Lalu Rudi melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Ketapang.
Di Ketapang, Rudi bekerja dengan Anton, rekannya yang pernah bertemu di tempat penambangan emas tanpa izin di Tumbang Titi Ketapang. Di bagan atau pondok milik Anton, Rudi menghilangkan jejak di tengah hutan selama enam hari. Selama pelarian, Rudi nyaris kehabisan ongkos. "Saya jual HP, lalu uangnya buat sehari-hari," kata Rudi.
Karena cukong PETI belum juga mendapatkan titik penggalian, Rudi pun kehabisan uang. Laptop dijualnya kepada cukong PETI. Laku Rp 500 ribu. Uangnya dipakai Anton Rp250 ribu, sisanya untuk membayar makanan.
Rudi lantas menyuruh Anton menjualkan motor kepada pemilik warung. Motor laku seharga Rp2 juta. Sebagai komisi Anton diberi Rp 150 ribu. Kemudian Rudi diantar Anton mencari travel untuk ke Pangkalan Bun. "Di sana saya mau kerja. Tak tahu kerja apa, takut juga tertangkap polisi," ungkap Rudi.
Sampai di Pelabuhan Kumai, Rudi membeli tiket untuk berangkat ke Semarang. Dia menginap di tempat penjual tiket kapal. Sebelum berangkat ke Semarang, malamnya pihak kepolisian menangkap Rudi. Rudi dibawa terbang dari Pangkalan Bun, ke Pontianak. Sementara tim yang menjemput, menyusuri jalan pulang Rudi, untuk menyita barang bukti.
Tari ditemukan tewas mengenaskan di kediamannya, Jalan Tani Makmur, Kota Baru, Pontianak Selatan, Rabu, 11 Maret 2015, pukul 07.24. Penyelidik menemukan Tari telungkup di belakang kursi tamu dengan tengkorak remuk berlumuran darah dan mulut dililit lakban. Tangan korban juga terikat ke belakang. Dia ditemukan tanpa baju atasan dan hanya menggunakan penutup dada.
ASEANTY PAHLEVI