TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Endah dan Resha akan berbagi pengetahuan tentang hak cipta dalam diskusi #MusikTempo yang berlangsung hari ini, Rabu 25 Maret 2015, pukul 19.00. Diskusi akan berlangsung nanti malam Pukul 19.00 WIB di Restoran Bird Cage Jakarta dan tanpa dipungut biaya bagi siapapun yang berkenan menghadirinya.
Sebelum diskusi dilaksanakan, Redaksi Tempo berkesempatan mendengarkan curhatan hati tentang arti hak cipta sebuah karya dan bagaimana Endah and Resha memonetasi karyanya. “Menurut kami, lirik dan lagu adalah wujud dari karya seorang musisi,” kata Endah Widiastuti.
Tak sampai di situ, Endah mengatakan hak cipta lirik dan lagu adalah hak atau wewenang yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur penggunaan karya cipta tersebut, dalam hal ini karya yang dimaksud adalah lirik dan lagu.
Lalu, bagaimanakah cara Endah and Resha mengatur pengguaan karya cipta tersebut? Bagaimana cara menjual dan mengorbitkan karya-karya mereka ke khalayak luas atau yang biasa disebut memonetasi karya? “Cara kami memonetisasi karya kami adalah dengan menjual sendiri karya kami kepada pengguna lagu (perusahaan rekaman, iklan, dan sebagainya),” kata Endah.
Rupanya masih ada cara lain dalam memonetasi karya. Itulah yang biasa dilakukan musisi lainnya, seperti perkataan musisi Robin Malau beberapa waktu lalu. Cara yang digunakan Robin adalah mendaftarkan karyanya melalui music publishing agar diedarkan ke khalayak luas.
Irfan Aulia, seorang musisi yang juga pendiri perusahaan penerbit musik Massive Music, menyatakan bahwa ada sejumlah keuntungan dari musisi jika mamakai jasa publishing untuk menerbitkan lagunya.
Pertama, perbedaan pada fokus atau kosentrasi. Seorang musisi seharusnya berkosentrasi dalam berkarya. Kesibukan dalam mengeksploitasi musik idealnya bisa dilakukan oleh pihak lain.
Hal lainnya adalah pada struktur administrasi, di mana pada perusahaan publikasi telah ada struktur yang lebih lengkap dalam memonetasi sebuah karya. Belum lagi soal jaringan luas yang mereka miliki. Tentu, atas usaha yang mereka lakukan, ada sedikit prosentase yang disisihkan untuk perusahaan publishing ini.
Bersama Endah and Resha, Irfan akan membahas secara mendalam hal ini dalam diskusi #MusikTempo ke-2 di Bird Cage pada 25 Maret ini.
ANDI RUSLI