TEMPO.CO, Paris - Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan kotak hitam pesawat Germanwings yang ditemukan di lokasi kecelakaan telah rusak tapi diyakini masih bisa digunakan. Rekaman suara kokpit dalam kotak hitam itu masih dapat didengarkan.
Cazeneuve juga menyatakan penyebab jatuhnya pesawat itu bukan karena aksi terorisme, meskipun pihak perusahaan penerbangan menyatakan belum mendapatkan sebab utama kecelakaan tersebut. Hal yang sama juga disampaikan Gedung Putih dan kepala maskapai. Sedangkan Angela Merkel, Kanselir Jerman, memperingatkan untuk tidak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan Germanwings.
"Saat ini peneliti sedang mencari petunjuk melalui puing-puing pesawat 9525 pada lereng yang curam dan terpencil," ucap Cazeneuve.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier yang sempat terbang dan mengamati lokasi kejadian menyatakan perasaan sedih dan dukanya pada keluarga dan sahabat korban.
"Ini adalah kejadian yang mengerikan. Kesedihan keluarga dan teman-teman tidak dapat digambarkan. Kita sekarang harus berdiri bersama-sama. Kita bersatu dalam kesedihan besar kita," ujarnya.
Pierre-Henry Brandet, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, menuturkan penyidik sedang bekerja untuk menemukan informasi dari kotak hitam yang telah diambil dari lokasi kecelakaan. Brandet, kepada jaringan iTele, mengatakan kru pencari fakta diharapkan mencapai lokasi jatuhnya Germanwings.
Berdasarkan laporan sebelumnya, pesawat Airbus A320 yang dioperasikan Germanwings jatuh setelah sempat meluncur dengan cepat, kurang dari satu jam sebelum mendarat di Dusseldorf dalam penerbangan dari Barcelona pada Selasa, 24 Maret 2015. Pilot tidak mengirimkan panggilan darurat dan telah kehilangan kontak radio dengan pusat kendali mereka.
Pihak Germanwings menyatakan 144 penumpang dan enam awak berada dalam pesawat nahas itu. Pihak berwenang mengatakan 67 warga Jerman diyakini ada di antara para korban, termasuk 16 siswa SMA dan dua penyanyi opera. Selain itu, ada beberapa orang Spanyol, dua warga Australia, serta masing-masing satu orang dari Belanda, Turki, dan Denmark.
Adapun pemerintah Jepang mengatakan dua warganya diyakini berada dalam pesawat itu.
CBCNEWS | MECHOS DE LAROCHA