TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah protes mengalir ke pemerintah dalam rentang lima bulan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjabat. Protes tak hanya disalurkan lewat aksi-aksi di jalanan, tapi juga lewat buku. Sekretaris Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo meluncurkan buku sindiran kepada Presiden Jokowi yang dianggapnya setengah kaki berdiri memimpin negeri.
"Jokowi dibayangi kekuatan para bosnya. Itulah mengapa negara ini seperti tidak memiliki presiden sepenuhnya, hanya 1/2 presiden," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Maret 2015.
Bambang mengungkapkan buku berjudul Republik 1/2 Presiden yang ditulisnya merupakan buku pertama selama ia menjabat sebagai anggota Dewan periode 2014-2019. Namun ini buku kedelapan yang dia tulis sejak 2009.
Buku bersampul foto setengah badan Jokowi sedang tertawa tersebut menyindir beberapa gaya, ucapan, dan sikap Presiden serta menteri Kabinet Kerja. Bambang mencatat kelakuan menteri saat blusukan seperti Presiden, melompat pagar, serta menteri yang bertato dan merokok di depan umum. "Tadinya saya mau beri judul Istana Kampret, tapi tidak jadi karena terlalu kasar," kata Bendahara Umum Golkar kubu Aburizal Bakrie ini.
Buku ini juga menyoroti kinerja seratus hari pertama kepemimpinan Presiden Jokowi yang Bambang nilai sebagai petugas partai. "Misalnya saat memilih anggota kabinet, Jaksa Agung, dan Kapolri. Mencla-mencle," ujarnya.
Bambang menilai Jokowi harus bergulat melawan ragam kepentingan dari kekuatan-kekuatan politik yang mendukungnya. Lewat tulisannya, Bambang meminta agar kekuatan politik pendukung Jokowi wajib menghormati hak prerogatif Presiden. "Beri keleluasaan kepada Presiden. Jika tidak, ini berbahaya. Kita tidak ingin negeri yang besar ini terdiskon menjadi negeri komedi, dengan presiden yang hanya punya separuh kewenangan," ucapnya.
PUTRI ADITYOWATI