TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-Bidang Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Harry Tirto Djatmiko, mengatakan wilayah Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi saat ini sedang memasuki masa transisi pergantian musim antara musim penghujan dan musim kering. Hujan yang masih sering mengguyur wilayah Jabodetabek beberapa waktu terakhir terjadi akibat perubahan musim tersebut.
“Ini akhir musim hujan atau masa pancaroba,” kata Harry ketika dihubungi, Rabu, 25 Maret 2015.
Dia menambahkan, bulan Maret memang masih bagian dari masa akhir musim penghujan. Musim pergantian yang sedang terjadi saat ini memiliki beberapa ciri khas yang dapat diperhatikan. Ciri pertama musim pergantian dari musim hujan ke musim kering adalah hujan hanya turun pada siang dan malam hari.
Kedua, hujan yang turun tidak bersifat terus-menerus. Ketiga, hujan terjadi tidak merata di sebaran wilayah. Ia mencontohkan, saat musim pergantian, hujan terjadi hanya di beberapa wilayah dan tidak merata di semua wilayah Jabodetabek, seperti yang terjadi pada puncak musim penghujan.
Pada periode transisi, cuaca akan cerah pada pagi hari, kemudian berlanjut dengan kondisi berawan dan hujan pada siang hari. Hujan pada musim transisi juga turun dengan intensitas sedang dan lebat. “Hujan periode ini juga hanya turun kurang dari tiga jam atau hujannya singkat,” kata Harry.
Harry mengatakan periode transisi musim penghujan ke musim kering akan berlangsung di wilayah Jabodetabek hingga bulan Mei. “Awal musim kemarau antara April hingga Mei untuk Jabodetabek.”
MAYA NAWANGWULAN