TEMPO.CO, Paris - Pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis selatan, adalah maskapai berbiaya murah (low cost carrier-LCC). Meskipun berbiaya murah, menurut Stephane Albernhe, pakar transportasi dari Archery Strategy Consulting, semua maskapai penerbangan di Eropa harus tunduk pada standar otoritas penerbangan Eropa.
"Semua urusan prosedur keamanan dan perawatan tidak dibedakan antara maskapai low cost dan maskapai pada umumnya," katanya seperti dilansir Le Figaro, Rabu waktu setempat, 25 Maret 2015.
Menurut dia, maskapai LCC memang boleh dikatakan kurang bisa diandalkan. "Hal ini memang tak terbantahkan."
Albernhe menambahkan, yang dimaksud tak bisa diandalkan adalah segi pelayanan terhadap penumpang. Dengan tiket yang lebih murah, maskapai menekan biaya operasional dengan berbagai upaya.
Menurut dia, eksploitasi jam kerja karyawan, terutama pilot, adalah salah satu contoh. Bila pilot pesawat Air France atau Lufthansa terbang 650-750 jam per tahun, maskapai LCC akan menggenjot pilotnya 800-850 jam per tahun di ambang batas 900 jam.
"Maskapai LCC hanya menggunakan satu tipe pesawat. Seperti Germanwings dengan pesawat Airbus A320," katanya.
LE FIGARO | ANDI RUSLI