TEMPO.CO, Jakarta - Bobotoh Persib Bandung angkat bicara tentang kasus dugaan korupsi pembangunan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage yang mendera salah satu pejabat Pemerintah Kota Bandung berinisial YAS. Kasus itu kini tengah dalam proses penyidikan lebih lanjut oleh Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri.
Dirigen suporter Persib Bandung, Yana Bool, mengatakan Bobotoh prihatin atas kasus korupsi itu karena merugikan masyarakat Jawa Barat, khususnya Kota Bandung yang sebagian besar merupakan Bobotoh. "Kalau orang itu benar-benar korupsi dan bersalah, ditindak saja secepatnya karena sudah merugikan khalayak masyarakat Kota Bandung, terutama Bobotoh. Tangkaplah biar jera," ujar Yana saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Maret 2015.
Yana menuturkan dugaan korupsi pembangunan GBLA yang menimpa Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung berinisial YAS itu harus segera diusut dan dibereskan. "Minta dihukum yang seadil-adilnya karena merugikan pemerintah di satu sisi dan masyarakat di sisi lain," katanya.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar tak mau berkomentar banyak tentang kasus korupsi itu. "Kalau yang itu rawan. Nanti takutnya saya salah ngomong dan salah arti. Masalah itu biar Wali Kota (Ridwan Kamil) saja yang menyelesaikan," ujarnya.
Menurut Umuh, masalah dugaan korupsi itu bukan urusannya dan dia tidak tahu sama sekali tentang kasus itu. "Kalau urusan pemain dan manajemen Persib, baru saya mau ngasih komentar," ucapnya.
Pembangunan komponen GBLA yang menelan dana hingga Rp 545 miliar itu sampai saat ini masih belum selesai. Salah satu komponen yang belum kelar dibangun adalah akses jalan menuju GBLA, yang berlokasi di Desa Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
AMINUDIN