TEMPO.CO, Berlin - Para awak pesawat maskapai Germanwings dilaporkan mengalami syok ringan dan menolak untuk terbang. Juru bicara maskapai membenarkan hal tersebut menyangkut Germanwings yang jatuh pada Selasa, 24 Maret 2015. Menurut dia, para pilot menolak terbang murni karena mereka sedang berduka, tidak ada kaitannya dengan kondisi pesawat.
Germanwings membatalkan penerbangan pada Rabu, 25 Maret 2015 karena para pilot menolak terbang. Lufthansa, induk perusahaan Germanwings, menampik kabar bahwa hal tersebut berhubungan dengan adanya perbaikan terhadap armada pesawat Germanwings.
Para pilot yang menolak terbang mengutarakan alasan mereka sedang dalam kesedihan yang mendalam menyusul kecelakaan yang menimpa teman mereka di Pegunungan Alpen, Prancis.
"Beberapa pilot menolak terbang karena alasan pribadi, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa sesuatu tidak beres," kata juru bicara itu kepada kantor berita DPA, seperti dilansir RT News pada 25 Maret 2015.
CEO Lufthansa Carsten Spohr mengatakan dia memahami kekhawatiran para awak kapal. "Kita tidak boleh lupa bahwa banyak kru Germanwings kami mengenal baik dan dekat dengan awak kapal yang berada di dalam pesawat jatuh," kata Spohr, Deutsche Welle melaporkan.
"Sekarang lebih penting untuk memastikan bantuan psikologis jika diperlukan. Dan kita akan kembali melaksanakan operasi penerbangan penuh sesegera mungkin kemudian," katanya.
Germanwings dilaporkan membatalkan tujuh penerbangan ke berbagai tujuan dari Dusseldorf dan tiga penerbangan dari Stuttgart. Dilaporkan bahwa penerbangan dibatalkan untuk tujuan Madrid, Stockholm, dan London.
Pesawat Germanwings A320 jatuh saat dalam perjalanan dari Catalonia menuju Dusseldorf pada Selasa, 24 Maret 2015.
RT NEWS|YON DEMA