Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prancis-Brasil Dinihari Nanti, Misteri Ronaldo 17 Tahun Lalu  

Editor

Hari prasetyo

image-gnews
Ekspresi mantan bintang Brasil Ronaldo, saat bermain poker dengan petenis asal Spanyol Rafael Nadal pada permainan untuk amal di casino, London, 18 November 2014. AP/Lefteris Pitarakis
Ekspresi mantan bintang Brasil Ronaldo, saat bermain poker dengan petenis asal Spanyol Rafael Nadal pada permainan untuk amal di casino, London, 18 November 2014. AP/Lefteris Pitarakis
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Brasil akan menghadapi tuan rumah Prancis dalam pertandingan persahabatan di Stade de France, pinggiran Kota Paris, Jumat dinihari nanti, 27 Maret 2015, mulai pukul 03.00 WIB. Pecinta sepak bola langsung diingatkan dengan misteri mengapa Ronaldo dan kawan-kawan dari Brasil bisa kalah begitu mudah melawan Prancis pada final Piala Dunia 1998 di tempat yang sama dengan skor 0-3?

Sampai sekarang misteri itu belum terjawab sampai sekarang. Pada 1998, Ronaldo sedang dalam puncak permainannya sebagai pemain terhebat di dunia saat itu. Didukung rekan-rekannya yang juga tak kalah hebat dan ditangani pelatih ternama Mari Zagalo, Brasil menunjukkan dominasinya dalam putaran final Piala Dunia 1998 yang berlangsung di Prancis.

Pada 1998 itu, hanya Belanda di bawah asuhan pelatih Guus Hiddink yang bisa mengimbangi kehebatan Brasil pada pertandingan semifinal. Pertandingan berjalan ketat dan berakhir imbang sampai babak perpanjangan waktu selesai. Dalam  adu penalti, Patrick Kluivert dan kawan-kawan harus menyerah setelah tendangan Clarence Seedorf gagal menghasilkan gol.

Prancis yang pada 1998 ditangani oleh pelatih Aime Jacquet juga hebat. Inilah salah satu generasi pemain tim Les Bleus yang terbaik sepanjang masa dengan kehadiran Zinedine Zidane, Didier Deschamp, Laurent Blanc, Fabien Barthez, Emmanuel Petit, dan yang lainnya.

Pecinta sepak bola menjelang pertandingan final Piala Dunia 1998 itu sudah membayangkan pertandingan yang seru dan memikat. Orang sudah membayangkan Ronaldo sebagai penyerang -yang sudah mengobrak-abrik pertahanan Belanda dengan kecepatan giringan bolanya itu- akan membuat Laurent Blanc –kini pelatih Paris Saint Germain- dan kawan-kawan harus bekerja keras membendungnya.

Tapi, ternyata pertadingan final antara Brasil dan Prancis itu menjadi antiklimaks dari seluruh rangkaian pergelaran Piala Dunia 1998. Ronaldo –dengan nama lengkap Ronaldo Luis Nazario de Lima- tiba-tiba sakit pada hari menjelang pertandingan. Ronaldo, yang saat itu baru berusia 21 tahun dan baru setahun meninggalkan klub Barcelona dan pindah ke Inter Milan, bahkan sempat dikeluarkan dari skuad pertandingan oleh pelatih Brasil, Mario Zagalo.

Tapi, hanya kurang dari 1 jam sebelum pertandingan, setelah Ronaldo mengunjungi sebuah klinik rumah sakit di Paris, namanya masuk lagi dalam susunan 11 pemain starter.

Namun, ketika pertandingan berjalan, secara mengejutkan Ronaldo tampil seakan-akan ia baru saja menjadi pemain sepak bola profesional karena lembek dan tampak “dungu”. Begitu juga dengan rekan-rekannya, Dunga –kapten Brasil ketika memenangi Piala Dunia 1994 dan kini menjadi pelatih Brasil-, Cafu, Rivaldo, Bebeto, dan lainnya mendadak seperti mati suri.

Tak mengherankan kalau Prancis bisa unggul cepat melalui dua gol dari Zinedine Zidane pada menit ke-27 dan 46 serta satu gol dari gelandang Arsenal waktu itu, Emmanuel Petit, pada menit ke-93.

Penampilan Brasil yang seperti belum lama berlatih sebagai satu tim itu dianggap mencemari pergelaran Piala Dunia 1998. Rakyat Brasil tentu saja marah. Sebuah badan medis di Rio de Janeiro mengajukan tuntutan pidana kepada tim medis Brasil maupun Prancis pada pertandingan final Piala Dunia 1998 itu. Kongres Nasional Brasil juga melakukan investigasi untuk pertandingan yang aneh pada final Piala Dunia 12 Juli 1998 itu. Tapi, hasilnya tidak pernah tuntas dan apa kejadian yang sebenarnya di seputar peristiwa di Stade de France 1998 masih menjadi teka-teki sampai sekarang.

Benarkah Ronaldo, yang menjadi inspirator tim Brasil 1998, sakit? Rekan satu timnya saat itu, Roberto Carlos –salah satu bek kiri terbaik di dunia- mengatakan Ronaldo mendadak sakit karena tertekan dengan begitu besarnya harapan warga negara Brasil kepada Ronaldo dan kawan-kawan untuk bisa juara lagi seperti di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

“Ia (Ronaldo) takut dengan apa yang akan terjadi,” kata Carlos. “Tekanan itu terus menderanya dan ia (Ronaldo) akhirnya tak kuat dan menangis,” Carlos menceritakan apa yang terjadi dengan Ronaldo di tempat penginapan tim Brasil pada hari  pertandingan final Piala Dunia 1998.

Ronaldo, menurut Carlos dan Edmundo, tak kuat menahan stres dan mulai memukul-mukul dirinya sendiri, setiap pintu kamar rekan-rekannya, dan bicara tak karuan.  Bek Brasil, Cesar Sampaio, kemudian merangkul Ronaldo yang dikatakan lagi stress dan kemudian tak lama Ronaldo tertidur. Menurut Edmundo di depan anggota Kongres Brasil 1998, tim dokter mereka kemudian memutuskan untuk berlaku seperti tidak ada apa-apa setelah Ronaldo bangun.

Setelah Ronaldo bangun dan minum teh, salah satu pemain senior Brasil waktu itu, Leonardo, menceritakan kejadian sebenarnya dan tim dokter akhirnya memutuskan akan membawa Ronaldo berobat lebih lanjut.

Ketika tim Brasil berangkat menuju Stad de France, Ronaldo dibawa oleh tim medis tim nasionalnya ke Klinik Lilas di Paris. Namanya yang tak masuk dalam daftar skuad pertandingan menghebohkan seluruh wartawan di ruangan pers Stade de France dan tempat lain di dunia. Tapi, 40 menit sebelum pertandingan, Ronaldo memasuki kamar ganti Stade de France dan siap main.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelatih Mario Zagalo yang dikritik mengapa tetap memainkan Ronaldo kendati sedang tak optimal karena mendadak sakit stres menjawab, “Bisa kalian bayangkan apa yang terjadi jika saya tak menurunkan Ronaldo dan Brasil kalah 0-3? Orang-orang di Brasil dan di dunia akan bilang Zagalo bodoh karena tidak memainkan Ronaldo.”

Setelah itu Ronaldo bermain membela Brasil sampai 2011 dan mencoba meredam misteri kejadian yang menghebokan di Stade de France 1998 itu. Tahun lalu dalam wawancara televisi bersama mantan bintang Inggris, Gary Lineker, saat Inggris ikut pencalonan tuan rumah Piala Dunia, Ronaldo mengatakan: “Saya mengalami kesakitan setelah makan siang (pada hari pertandingan final Piala Dunia 1998). Saya merasa tak nyaman selama tiga atau empat menit. Saya tidak tahu mengapa. Tak ada orang yang bisa tahu. Apakah itu karena tertekan atau rasa grogi? Bisa saja.”

“Ketika Anda di sana dan merasakan kompetisi dengan seluruh indera di tubuh,” Ronaldo melanjutkan, “Semuanya melulu tentang kompetisi. Anda tidak bisa memutus hubungan itu. Begitu besar tekanan yang dialami. Tapi,  saya memohon kepada Zaglo untuk membiarkan saya main.”

Ronaldo kemudian mengantarkan Brasil kembali memenangi Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan. Ia mencetak dua gol ke gawang Jerman  pada final dan meninggalkan jejak sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Tapi, kontroversi dan isu-isu miring tentang kenapa Ronaldo cs bisa tiba-tiba kalah pada final Piala Dunia 1998 tetap berlangsung sampai menjelang Neymar dan kawan-kawan dari Brasil menghadapi Prancis di Stade de France dinihari nanti mulai pukul 03.00 waktu Indonesia bagian barat!

Benarkah Ronaldo, yang menjadi inspirator tim Brasil 1998, sakit? Rekan satu timnya saat itu, Roberto Carlos –salah satu bek kiri terbaik di dunia- mengatakan Ronaldo mendadak sakit karena tertekan dengan begitu besarnya harapan warga negara Brasil kepada Ronaldo dan kawan-kawan untuk bisa juara lagi seperti di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

“Ia (Ronaldo) takut dengan apa yang akan terjadi,” kata Carlos. “Tekanan itu terus menderanya dan ia (Ronaldo) akhirnya tak kuat dan menangis,” Carlos menceritakan apa yang terjadi dengan Ronaldo di tempat penginapan tim Brasil pada hari  pertandingan final Piala Dunia 1998.

Ronaldo, menurut Carlos dan Edmundo, tak kuat menahan stres dan mulai memukul-mukul dirinya sendiri, setiap pintu kamar rekan-rekannya, dan bicara tak karuan.  Bek Brasil, Cesar Sampaio, kemudian merangkul Ronaldo yang dikatakan lagi stress dan kemudian tak lama Ronaldo tertidur. Menurut Edmundo di depan anggota Kongres Brasil 1998, tim dokter mereka kemudian memutuskan untuk berlaku seperti tidak ada apa-apa setelah Ronaldo bangun.

Setelah Ronaldo bangun dan minum teh, salah satu pemain senior Brasil waktu itu, Leonardo, menceritakan kejadian sebenarnya dan tim dokter akhirnya memutuskan akan membawa Ronaldo berobat lebih lanjut.

Ketika tim Brasil berangkat menuju Stad de France, Ronaldo dibawa oleh tim medis tim nasionalnya ke Klinik Lilas di Paris. Namanya yang tak masuk dalam daftar skuad pertandingan menghebohkan seluruh wartawan di ruangan pers Stade de France dan tempat lain di dunia. Tapi, 40 menit sebelum pertandingan, Ronaldo memasuki kamar ganti Stade de France dan siap main.

Pelatih Mario Zagalo yang dikritik mengapa tetap memainkan Ronaldo kendati sedang tak optimal karena mendadak sakit stres menjawab, “Bisa kalian bayangkan apa yang terjadi jika saya tak menurunkan Ronaldo dan Brasil kalah 0-3? Orang-orang di Brasil dan di dunia akan bilang Zagalo bodoh karena tidak memainkan Ronaldo.”

Setelah itu Ronaldo bermain membela Brasil sampai 2011 dan mencoba meredam misteri kejadian yang menghebokan di Stade de France 1998 itu. Tahun lalu dalam wawancara televisi bersama mantan bintang Inggris, Gary Lineker, saat Inggris ikut pencalonan tuan rumah Piala Dunia, Ronaldo mengatakan: “Saya mengalami kesakitan setelah makan siang (pada hari pertandingan final Piala Dunia 1998). Saya merasa tak nyaman selama tiga atau empat menit. Saya tidak tahu mengapa. Tak ada orang yang bisa tahu. Apakah itu karena tertekan atau rasa grogi? Bisa saja.”

“Ketika Anda di sana dan merasakan kompetisi dengan seluruh indera di tubuh,” Ronaldo melanjutkan, “Semuanya melulu tentang kompetisi. Anda tidak bisa memutus hubungan itu. Begitu besar tekanan yang dialami. Tapi,  saya memohon kepada Zaglo untuk membiarkan saya main.”

Ronaldo kemudian mengantarkan Brasil kembali memenangi Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan. Ia mencetak dua gol ke gawang Jerman  pada final dan meninggalkan jejak sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Tapi, kontroversi dan isu-isu miring tentang kenapa Ronaldo cs bisa tiba-tiba kalah pada final Piala Dunia 1998 tetap berlangsung sampai menjelang Neymar dan kawan-kawan dari Brasil menghadapi Prancis di Stade de France dinihari nanti mulai pukul 03.00 waktu Indonesia bagian barat!

DAILY MAIL | ESPN SOCCERNET | FIFA.COM | HARI PRASETYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

58 menit lalu

Endrick Felipe. REUTERS
Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

Endrick Felipe sudah dikontrak Real Madrid sejak Desember 2022. Endrick baru bisa bergabung dengan Real Madrid saat usianya 18 tahun pada Juli 2024


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

1 hari lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

1 hari lalu

Pemain timnas Spanyol, Alvaro Morata. REUTERS/Marcelo Del Pozo
Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, mengungkapkan dirinya sakit hati melihat Alvaro Morata dicemooh penonton saat bermain di negaranya sendiri.


Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

2 hari lalu

Pemain sepak bola Dani Alves meninggalkan penjara Brians 2 dengan jaminan bersama pengacaranya Ines Guardiola saat mengajukan banding atas hukuman pemerkosaannya. REUTERS/Bruna Casas
Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

Dani Alves meninggalkan penjara didampingi pengacaranya.


Jadwal dan Prediksi Cina U-20 vs Timnas U-20 Indonesia di Laga Uji Coba Senin Malam Ini 25 Maret 2024

3 hari lalu

Pesepak bola Timnas U-20 Indonesia Figo Dennis Saputrananto (depan) melakukan tendangan pinalti ke gawang Timnas U-20 China dalam pertandingan persahabatan internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jadwal dan Prediksi Cina U-20 vs Timnas U-20 Indonesia di Laga Uji Coba Senin Malam Ini 25 Maret 2024

Timnas U-20 Indonesia akan kembali menjajal kekuatannya dengan melawan Cina U-20 pada pertandingan uji coba internasional, Senin malam, 25 Maret 2024.


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

4 hari lalu

Timnas Italia. REUTERS/Ognen Teofilovski
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.


Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

4 hari lalu

Pemain timnas Brasil, Endrick berselebrasi bersama rekan-rekannya setelah menjebol gawang timnas Inggris dalam pertandingan persahabatan di Wembley Stadium, London, 23 Maret 2024. Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan di Stadion. REUTERS/Carl Recine
Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

Endrick mencetak gol kemenangan saat diturunkan dari bangku cadangan dan baru masuk lapangan 9 menit saat timnas Brasil mengalahkan Inggris 1-0.


Dorival Junior Debut Bersama Timnas Brasil, Kalahkan Inggris 1-0 dan Endrick Cetak Gol Internasional Pertama

5 hari lalu

Dorival Junior. REUTERS
Dorival Junior Debut Bersama Timnas Brasil, Kalahkan Inggris 1-0 dan Endrick Cetak Gol Internasional Pertama

Dorival Junior ditunjuk sebagai pelatih timnas Brasil pada 8 Januari dan kemenangan atas Inggris ini jadi debutnya bersama tim nasional negaranya.


Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

5 hari lalu

Pemain Timnas Prancis Kylian Mbappe dan pemain Jerman Joshua Kimmich dalam laga persahabatan, 23 Maret 2024. REUTERS/Benoit Tessier
Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

Timnas Jerman berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

5 hari lalu

Pemain Timnas Brasil Endrick. Action Images via Reuters/Peter Cziborra
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan.