TEMPO.CO, Jakarta - Abu Jibril atau Abu Muhammad Jibril Abdurrahman membenarkan informasi mengenai kematian anaknya Ridwan Abdul Hayyie, 23 tahun. Ia mengatakan, putra keenamnya itu tewas dalam perang melawan rezim Syiah di Suriah.
"Kami dapat beritanya Kamis, 26 Maret, jam 18.00," kata Abu Jibril di rumahnya di Pamulang, Tangerang, Banten. Ia mengatakan informasi yang diterima keluarga melalui relawan mujahidin di Suriah, Ridwan tewas dalam perang melawan kaum Syiah. (Baca: WNI Tewas di Suriah, Abu Jibrill: Ridwan Bukan ISIS)
"Informasinya dia ditembak oleh tank. Kami dapat informasinya begitu, Insya Allah itu info valid," kata Abu Jibril. Abu Jibril mengatakan keberadaan Ridwan di sana itu terkait dengan misi kemanusiaan Majelis Mujahidin di Suriah.
"Ridwan berangkat karena melihat kondisi muslim seperti itu. Ia ingin membantu melihat saudara-saudara muslimnya dibunuh," kata Abu Jibril. Ia mengatakan, Ridwan berada di kota Idlib, Suriah, sejak Juli 2014.
Berdasarkan rencana awal, Ridwan akan menjalankan misinya selama tiga bulan. Namun hingga ia meninggal, Ridwan belum pernah kembali ke Indonesia. Ia terus memperpanjang durasi misi kemanusiaannya hingga akhirnya tertembak.
Bersama dengan lima rekan lainnya dari Majelis Mujahidin, Ridwan berangkat sebagai rombongan pertama. "Saat ini rekan-rekannya sudah kembali ke Indonesia," ucap Abu Jibril.
MAYA NAWANGWULAN