TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan tak akan meninggalkan ruang pimpinan fraksi apalagi menerima perombakan susunan fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan kubu Agung Laksono.
"Legowo gimana. Mereka belum menang untuk pergantian fraksi. Silakan baca aturan DPR," kata Bambang di Fraksi Golkar, Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015.
Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono, meminta agar Bambang dan Ketua Fraksi kubu Aburizal, Ade Komarudin, pasrah menerima kepengurusan Agung Laksono dan bersedia meninggalkan jabatan pimpinan fraksi. Dave juga meminta agar penyerahan ruang pimpinan fraksi secara damai. "Legowo saja, toh waktu itu juga kami hormati mereka. Semestinya bukan pengambil alihan, tak perlu ancaman," kata Dave di Kompleks Parlemen.
Sejak Selasa lalu, suasana ruang fraksi Partai Golkar tampak tegang. Penjagaan di dekat ruang pimpinan fraksi diperketat. Hampir setiap hari, terdapat sekitar delapan petugas pamdal dan delapan petugas Pengaman Objek Vital (Pam Obvit). Di dekat ruang kerja Bambang Soesatyo, 3-4 pamdal berjaga. Setiap tamu yang datang ke ruang fraksi wajib melapor dan diawasi.
Agus Gumiwang mengeluarkan ultimatum kepada Ade untuk segera mengosongkan ruangan pimpinan fraksi sebelum hari ini pukul 14.00 WIB. Namun, Ade menganggap santai ultimatum ini. "Tidak ada yang bisa mengusir saya apalagi pakai mengancam. Paripurna mengesahkan Ketua Fraksi adalah saya," kata dia.
Setali tiga uang, Bambang mengaku akan melapor ke polisi jika Agus memaksa menduduki kantor fraksi. "Kalau ada pihak-pihak yang ingin bersengketa silakan berhadapan dengan aparat," kata dia. Hari ini, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo dan Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Harry Sulistyo turut meninjau ruang fraksi.
Bambang mengaku belum mendapat kabar soal perebutan ruangan siang ini. "Saya belum dapat kabar. Ini bukan kaki lima. Kalau mau main preman bukan di DPR," katanya.
PUTRI ADITYOWATI