Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dana Siluman DKI, Kenapa UPS Bisa Bengkak Jadi Rp 6 Miliar

image-gnews
ICW rilis hasil investigasi, di kantor Indonesia Corruption Watch, Jakarta, 9 Maret 2015. ICW ungkapkan hasil penelusuran dana siluman Pemprov DKI Jakarta yang tercantum dalam APBD 2014 terkait program pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) yang bermasalah dan dilaporkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Imam Sukamto
ICW rilis hasil investigasi, di kantor Indonesia Corruption Watch, Jakarta, 9 Maret 2015. ICW ungkapkan hasil penelusuran dana siluman Pemprov DKI Jakarta yang tercantum dalam APBD 2014 terkait program pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) yang bermasalah dan dilaporkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadaan UPS (uninterruptible power supply) menjadi salah satu item yang dilaporkan Indonesia Corruption Watch ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Badan pekerja ICW Febri Hendri mengatakan ada mark-up dalam pengadaan UPS yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2014 itu.

"Mereka me-mark-up harga perkiraan sendiri," ujar Febri di gedung KPK, Kamis, 26 Maret 2015. Menurut dia, panitia lelang sebelum menggelar lelang membuat harga perkiraan sendiri untuk menilai apakah penawaran harga peserta lelang wajar atau tidak. "Kalau HPS ketinggian, maka harga penawaran bisa rendah," katanya. ICW menemukan kejanggalan dalam penetapan HPS.

Febri mengatakan panitia lelang UPS menggunakan tiga harga dari tiga distributor, yakni PT Istana Multi Media dengan merek Philotea/120 kvA, PT Duta Cipta Artha dengan merek Kehua Tech/FR, dan PT Offistarindo Adhiprima dengan merek AEC/ALP. Mereka adalah pemasok dan pemberi dukungan bagi perusahaan peserta lelang lain. "Bagi kami janggal kalau panitia lelang memakai HPS dari distributor penyokong peserta tender," kata dia.

Selama 2014 terdapat realisasi pengadaan UPS sebanyak 51 paket. Rinciannya yakni pada Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan 49 paket dengan anggaran Rp 6 miliar per paket. Pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah satu paket nilai anggarannya sama. Sedangkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng satu paket dengan anggaran Rp 1,37 miliar.

Nilai Rp 6 miliar itu rincian komponen belanjanya adalah honorarium tim pengadaan barang dan jasa Rp 4,9 juta, belanja dokumen dan administrasi tender Rp 495 ribu, belanja pengadaan rak besi Rp 968 juta, belanja pengadaan UPS/Stabilize Rp 1,92 miliar, serta belanja pengadaan instalasi listrik Rp 3,1 miliar. "Kalau di pasaran, harga HPS tidak mahal, hanya Rp 800 juta dengan spesifikasi yang sama," ujar Febri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari paket realisasi pengadaan UPS itu, ternyata dimenangkan 39 perusahaan yang berbeda. Namun ada perusahaan yang memenangkan lebih dari satu paket. Ke-39 perusahaan ini juga telah memenangkan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah DKI selama periode 2012-2014. Dari 39 rekanan tersebut, di antaranya CV Anugerah Indah Mahakarya, telah memenangkan 14 proyek dengan nilai anggaran Rp 49,4 miliar. PT Debindo Jaya, memenangkan 16 proyek dengan nilai Rp 73,7 miliar serta PT Dinamika Airufindo Persada memenangkan 17 proyek dengan nilai Rp 74,6 miliar.

Febri mengatakan pengadaan UPS dan item lain, seperti enam paket buku, printer 3D, serta scanner itu terjadi setelah satuan kerja perangkat daerah mengajukan anggaran ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. "Kami menduga ini ada kongkalikong," ujarnya.

LINDA TRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

6 hari lalu

Kepala Lapas Sukamiskin Wachid Wibowo saat memberikan sambutan pemberian remisi Idul Fitri kepada narapidana korupsi, Rabu, 10 April 2024). (ANTARA/HO-Lapas Sukamiskin)
ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri


Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

10 hari lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

11 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

14 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?


Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

15 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.


Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

15 hari lalu

Tersangka eks Direktur PT Timah Mochtar Riza Pahlevi menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Senin, 1 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.


Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

16 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT


ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

17 hari lalu

Ilustrasi Gedung KPK
ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.


Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

21 hari lalu

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.