TEMPO.CO, Jakarta - Tim Angket DPRD Jakarta mengundang sejumlah ahli dari berbagai bidang untuk dimintai keterangan tentang proses penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2015 DKI Jakarta.
Hari ini, Jumat, 27 Maret 2015, Tim Angket mengundang ahli keuangan negara dari Universitas Jayabaya, Soemardjijo. Setibanya di ruang serbaguna gedung DPRD, Soemardjijo duduk di kursi yang letaknya sejajar dengan pimpinan Dewan.
Ketika acara masuk ke sesi tanya-jawab, Wakil Ketua DPRD Abraham "Lulung" Lunggana yang hendak mengajukan pertanyaan memperkenalkan diri. Mengetahui Lulung bakal bertanya, Soemardjijo langsung mencari suara Lulung.
"Pak Haji Lulung yang mana?" tanya Soemardjijo. "Saya Pak Haji Lulung," jawab Lulung sembari menyorongkan tubuh dari sisi meja sebelah kanan agar terlihat oleh Soemardjijo.
"Ini ada wartawan nanya, (Bapak Soemardjijo) kenal enggak sama Haji Lulung?" ujar Lulung balik bertanya kepada dosen akuntansi tersebut.
Soemardjijo menjawab mengenal nama Lulung karena sudah terkenal di media. "Saya rasa antara politisi dan aktor itu enggak beda jauh," kata Soemardjijo.
Saat menjawab pertanyaan anggota Dewan, beberapa kali gaya bicara Soemardjijo malah mengundang tawa, terutama saat dimintai pendapat tentang etika pemimpin. Lelaki asal Gunungkidul, Yogyakarta, ini dari awal mengatakan tak ingin dipancing atau diminta menjawab soal etika dan moral Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Dari berbagai pertanyaan yang diajukan Dewan, Soemardjijo hanya menjawab dengan memaparkan penjelasan berdasarkan undang-undang. "Saya ini dosen, saya akademisi. Saya harus netral di sini," kata Soemardjijo.
AISHA SHAIDRA