TEMPO.CO, Paris - Tim Brasil sekarang bukanlah tim Samba yang memalukan di bawah asuhan Luiz Felipe Scolari ketika kalah 1-7 dari Jerman pada semifinal Piala Dunia 2014. Dalam pertandingan persahabatan internasional di Stade de France, Paris, Jumat dinihari, 27 Maret 2015, Carlos Dunga menegaskan perubahan wajah sepak bola Brasil itu dengan menggilas Prancis 3-1.
Dengan kemenangan di Stade de France pada Jumat dinihari itu, Brasil di bawah asuhan pelatih Carlos Dunga mencatat tujuh kemenangan beruntun setelah tampil buruk dalam putaran final Piala Dunia 2014 yang berlangsung di tempat mereka.
Para pemain tim nasional Brasil kini mencetak 17 gol dan baru kebobolan dua kali sejak mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, Juni lalu. Saat itu Brasil finis di peringkat keempat setelah mengalami kekalahan yang memalukan, yaitu 1-7 melawan Jerman di semifinal–yang kemudian menjadi juara–dan kalah 0-3 dari Belanda pada perebutan tempat ketiga.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, mengakui permainan Brasil jauh lebih baik ketika Les Bleus kalah 1-3 dari Neymar dan kawan-kawan. “Kami menerima hukuman karena kesalahan kami. Mereka sangat cepat di depan,” kata Didier Deschamps, yang menjadi kapten Prancis ketika mengalahkan Brasil 3-0 pada babak final Piala Dunia 1998 di Stade France. Saat itu Deschamps melawan Carlos Dunga dan kawan-kawan di lapangan. Adapun Dunga kini untuk kedua kali melatih Brasil dan memimpin Neymar dan kawan-kawan di Stade de France pada Jumat dinihari itu.
"Kami tahu kami akan bermain melawan sebuah tim yang bagus. Kami harus lebih akurat dan lebih efisien,” Deschamps melanjutkan. Brasil membuat Prancis mengalami kekalahan pertama sejak Piala Dunia 2014. Brasil menang setelah tampil lebih bagus pada babak kedua.
Bintang Barcelona, Neymar dan Luiz Gustavo, mencetak gol ke gawang Prancis pada babak kedua. Adapun gelandang Chelsea, Oscar, membobol gawang Les Bleus dalam babak pertama untuk menggagalkan keunggulan tuan rumah yang sebelumnya dibuat oleh Raphael Varane.
Prancis yang mencapai perempat final Piala Dunia 2014 bermain bagus pada awal babak pertama. Namun tanpa gelandang serang mereka saat tampil di Brasil tahun lalu yang masih cedera, yaitu Paul Pogba, Les Bleus kalah dari Brasil di lini tengah.
Ada waktu 1 menit untuk diam sebelum pertandingan buat menghormati 150 orang yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Germanwings 9525 yang terjatuh di wilayah Prancis pada Selasa lalu.
Brasil mendominasi penguasaan bola pada awal pertandingan. Namun saat itu serangan Les Bleus lebih berbahaya. Tandukan penyerang Real Madrid, Karim Benzema, pada menit ke-12 berhasil ditepis oleh kiper Brasil, Jefferson.
Namun kiper Brasil, Jefferson, tidak bisa berbuat banyak pada 9 menit kemudian ketika sundulan dari Varena menyambut tendangan penjuru Mathieu Valbuena membobol gawangnya.
Brasil menyamakan kedudukan 1-1 lima menit sebelum babak pertama berakhir ketika Oscar mencetak gol pertama di Stade de France dalam empat kunjungan terakhir. Oscar berhasil memenangi perebutan bola dengan kiper Prancis, Steve Mandanda, setelah mendapat umpan akurat dari Firmino.
Ketika babak kedua baru berlangsung 8 menit, Neymar melakukan tendangan keras untuk mencetak gol ke gawang Prancis setelah menerima umpan dari Willian. Prancis asuhan Didier Deschamps nyaris bisa menyamakan kedudukan tak lama setelah itu. Tapi tendangan voli dari Benzema masih melambung di atas gawang Brasil.
Luiz Gustavo kemudian menyambut tendangan penjuru yang dilakukan oleh Oscar untuk membuat Brasil menang 3-1. Inilah kemenangan Brasil pertama di Prancis sejak 1992.
Dua menit kemudian, tembakan Willian dari sayap kiri berhasil ditepis oleh Mandanda yang tampil sebagai kiper starter karena Hugo Lloris cedera. Prancis hanya akan punya satu kali pertandingan persahabatan lagi sebagai persiapan sampai mereka menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 2016, yaitu menjamu di St Etienne pada Minggu nanti.
SKY SPORTS | ESPN SOCCERNET | HARI PRASETYO