TEMPO.CO, Michigan - Ini mungkin terdengar seperti lelucon. Tapi menjawab pertanyaan bagaimana ayam bisa menyeberangi laut memang lelucon mutakhir dari para peneliti.
Peneliti Departemen Zoologi Michigan State University, Eben Gering, bersama peneliti lain berusaha mengungkap populasi ayam liar yang menginvasi Kauai, Hawaii. Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Ecology, mungkin dapat mengungkap bagaimana cara mencegah serangan invasi spesies di masa depan dan membantu perkembangbiakan ayam lokal.
Ayam lokal sedang bertarung melawan perkembangan patogen penyakit dan kepunahan karena kawin silang. Ayam hutan bulu merah, jenis ayam yang tinggal berdampingan dengan peternakan ayam, dipercaya dibawa ke Hawaii oleh orang Polinesia kuno dengan menyeberangi laut, dan mengkontaminasi genetik hibrida spesies ayam asli di Asia.
Di Kauai, hibridasi ayam hutan bulu merah tersebut dengan ayam lokal menyajikan data bagi para peneliti untuk mempelajari potensi invasi spesies asing. "Pengetahuan tentang variasi genetik ayam hutan dapat digunakan untuk mengetahui cara mencegah masuknya gen asing ke jenis ayam lokal komersial," ujar Gering, seperti diberitakan Science Daily.
Melalui penelusuran genetika asli ayam lokal, tim peneliti berusaha menelaah evolusi populasi yang sedang berlangsung. Tim, kata Gering, berhasrat mempelajari kombinasi genetik dan pengalaman evolusi serta melihat dampaknya ke produksi telur.
Gering dan rekan-rekan penelitiannya menemukan beberapa genetika ayam asing dari tulang-tulang yang ditemukan di gua Kauai, yang diperkirakan sudah ada sejak ekspedisi Kapten Cook pada 1778. Tulang lain berasal dari berbagai negara di Eropa dan negara lain di dunia.
Tim juga menemukan kemungkinan meningkatnya populasi ayam di Kauai disebabkan oleh bercampurnya ayam liar dengan ayam peliharaan dalam satu dekade terakhir. Gering menduga ada perkawinan silang di antara kedua jenis ayam tersebut.
SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB