TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum tahu alokasi anggaran pengamanan ujian nasional yang melibatkan personil polisi di daerah. “Padahal pos anggaran pelaksaan ujian tahun ini, daerah memang tak mengalokasikan anggaran khusus untuk operasional pengamanan saat penyimpanan soal,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Bahron Rosyid, Ahad 29 Maret 2015.
Penyimpanan soal tahun ini di Gunungkidul dibagi 2 titik kelompok kerja untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), 2 titik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 15 titik untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pengamanan saat penyimpanan soal daerah wajib melibatkan unsur internal (pemerintah daerah) dan eksternal (kepolisian). "Satu titik wajib melibatkan pengawalan dari dua personil kepolisian, jadi total 38 personil kepolisian yang terlibat untuk mengamankan soal selama tiga hari," ujar dia.
Pembagian titik penyimpanan di tingkat SMA dan SMK berbeda jauh dari SMP karena sebaran sekolah tingkat lanjut itu di Gunungkidul memang hanya terdapat di tiga kecamatan yakni Wonosari, Playen, dan Karangmojo. "Kalau SMP hampir tiap kecamatan sudah ada," kata Bahron.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori menuturkan untuk pengamanan distribusi dan penyimpanan soal juga akan melibatkan personil kepolisian sesuai SOP yang diinstruksikan pusat. Sedangkan untuk SMP penyimpanan soal dilakukan juga di 5 titik kelompok kerja. "Kami sudah alokasikan anggaran sendiri untuk operasional pengamanan soal yang melibatkan unsur eksternal selama tiga hari itu," ujar Budi yang mengatakan jumlahnya tak sampai Rp 100 juta.
Budi menuturkan, anggaran operasional pengamanan untuk penyimpanan soal UN ini memang selalu dianggarkan. Hanya saja untuk tahun ini lebih kecil karena kepolisian hanya berjaga saat penyimpanan soal di pokja-pokja. "Lebih sedikit (anggarannya) karena tak sampai pelaksanaan ujian," kata dia.
Kepala Kepolisian Resos Gunungkidul Ajun Komisaris Besar Polisi Hariyanto pun menuturkan belum mendapatkan pemberitahuan lanjut dari Polri ihwal mekanisme pengamanan ujian nasional yang berlangsung 13-15 April 2015 (untuk tingkat SMA/SMK) nanti.Termasuk soal operasional bagi para personil kepolisian yang diturunkan. "Kami belum mendapat instruksi dari pusat soal pengamanan UN itu seperti apa, juga soal operasionalnya bagaimana," kata Hariyanto.
PRIBADI WICAKSONO