TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Nurhayanti mengaku sudah menerima surat rekomendasi pengajuan Farhat Abbas sebagai calon Bupati Bogor dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Farid. Namun Bupati Bogor memastikan tetap menempuh mekanisme pengajuan calon, yakni melalui partai koalisi Kerahmanan.
"Sikap saya sesuai dengan mekanisme. Sudah dilakukan silaturahmi dengan partai pengusung dan partai yang ada di DPRD," kata Bupati Nurhayanti kepada Tempo melalui pesan singkat. "Sekarang saya menunggu hasil pembahasan koalisi."
Farhat Abbas mengklaim sudah lama berkecimpung di dunia politik, khususnya bergiat di partai berlambang Ka’bah itu. Dia mengaku diajak Djan masuk ke PPP sesaat setelah mantan Menteri Perumahan Rakyat itu terpilih sebagai Ketua Umum PPP menggantikan Suryadharma Ali. “PPP mencari figur yang cocok untuk membawa Bogor lebih baik,” ujarnya.
Menurut Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor Yuyud Wahyudin kepada Tempo di Cibinong, gaya politik Farhat Abbas dan DPP PPP Djan Faridz tidak elegan dan mengabaikan etika organisasi. Yuyud menuturkan, dalam pengajuan nama calon kepala daerah, ada prosedur yang harus ditempuh. Adapun DPC PPP hanya membutuhkan rekomendasi dari DPW PPP Jawa Barat.
"Siapa dia? Kok bisa seenaknya muncul tanpa track record yang jelas," kata Yuyud.
ARIHTA U. SURBAKTI | RAYMUNDUS RIKANG