TEMPO.CO, New York - Bersosialisasi di dunia maya kini bukan lagi hanya lewat jejaring sosial dengan format teks. Belakangan muncul Instagram yang menawarkan konsep berbagi foto. Kini ada media sosial video yang tengah populer, yakni Meerkat dan Periscope.
Keduanya memungkinkan pengguna berbagi video streaming. Pengguna dapat memberikan tanda suka atau mengomentari video. Aksesnya tentu saja dari perangkat bergerak.
“Aplikasi video dapat menjadi revolusi baru media sosial,” demikian ditulis situs CNET, Senin, 30 Maret 2015.
Meerkat yang baru meluncur Februari lalu dianggap memberikan penyegaran bagi pencinta media sosial. Meerkat memungkinkan pengguna menyunting dan mengunggah video. Bisa juga membaginya secara massal atau broadcast video.
Terdapat pilihan menu untuk menulis komentar atau memilih tanda suka pada saat menonton video. Ada juga informasi yang menunjukkan berapa orang yang sedang menonton.
Pengaturan menonton pun dapat dilakukan. “Anda dapat menentukan waktu kapan akan menonton lagi video yang sudah diputar,” ujar CNET. Video yang diputar pun dapat dibagi melalui Twitter.
Sayangnya, Meerkat hanya memungkinkan pengguna menonton video yang berasal dari lingkaran pertemanan. Meskipun demikian, ini cocok bagi pengguna yang mengutamakan privasi. Meerkat dapat diakses melalui gawai berplatform iOS dan Android.
Meerkat rupanya harus mewaspadai hadangan Periscope. Aplikasi buatan Twitter ini baru diluncurkan pekan lalu bagi pengguna iOS. Dalam waktu dekat, segera menyusul bagi platform Android.
Periscope dapat dikatakan serupa tapi tak sama dengan Meerkat. Bedanya, saat menyaksikan video di aplikasi ini, terdapat menu pilihan GPS yang memunculkan lokasi video diunggah. “Siapa pun bisa menonton video yang ada di Periscope,” tutur CNET. Video yang ditonton juga dapat dibagi melalui Twitter.
Periscope menjadi salah satu fokus Twitter pada tahun ini, di samping pengembangan konten dan peningkatan kenyamanan pengguna. Twitter pun optimistis Periscope bakal menjadi favorit. “Belum ada perusahaan lain yang meluncurkan aplikasi seperti Periscope,” ujar Chief Executive Officer Twitter Dick Costolo dalam wawancara eksklusif di Jakarta, Kamis lalu.
CNET | SATWIKA MOVEMENTI