TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Hukum, Lawrence Siburian mengatakan pihaknya akan kembali merebut ruang fraksi Partai Golkar di Lantai 12 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan Senin 30 Maret 2015 siang. "Senin pengosongan fraksi. Lagipula, kami sudah lapor ke Bareskrim, kita lihat apa tindakan polisi," kata Lawrence saat dihubungi Tempo, Ahad, 29 Maret 2015.
Pada Jumat lalu, pimpinan dan anggota fraksi Golkar yang dipimpin oleh Agus Guwimang menggeruduk ruang rapat dan pimpinan fraksi Golkar. Hari itu juga sejumlah polisi pengamanan objek vital dan pengamanan dalam berjaga di lantai dua belas.
Agus datang bersama Agun Gunanjar, Airlangga Hartato, Lawrence Siburian, Andi Rio, Budi Supriyanto, Eni Saragih, dan Melkias Marcus Mekeng. Selain itu, I Gede Sumarjaya Linggih, Sarmuji, dan Azharromly juga menemani. Sementara Sekretaris Fraksi, Fayakhun Andriadi berhalangan hadir dalam aksi tersebut
Agus dan kawan-kawan gagal menguasai ruang fraksi karena seluruh akses pintu masuk dikunci oleh Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo. Saat itu, Ketua Fraksi Ade dan Sekretaris Fraksi, Bambang bersembunyi di ruang rapat bersama anggota fraksi lain, seperti Firman Soebayo dan John Kennedy Azis. "Padahal kami minta secara kekeluargaan, kenapa harus takut?" kata Agus Gumiwang.
Setelah ditolak, Agus melaporkan Ade dan Bambang ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian. Mereka melaporkan dua loyalis Aburizal Bakrie tersebut karena telah merampas dan menguasai ruanh fraksi yang dianggap tak lagi jadi hak kubu Aburizal.
"DPP mengamanatkan kepada fraksi yang baru untuk merombak susunan fraksi," kata Lawrence. Ade dan Bambang terkena ancaman pasal 167-168 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Kubu Agung juga melaporkan mereka atas tuduhan perobekan surat resmi fraksi Partai Golkar. Mereka terancam dikenai pasal 406 KUHP dengan ancaman 2 tahun 8 bulan penjara.
Lawrence berharap polisi segera memeriksa Ade dan Bambang. "Mudah-mudahan mereka segera dipanggil," kata dia. Selain itu, ia meminta agar Ade dan Bambang secara sukarela menyerahkan ruangan. "Jangan merusak citra. Itu rumah fraksi, dan fraksi adalah perpanjangan tangan partai," kata dia.
PUTRI ADITYOWATI