Pedrosa dan 'Arm Pump'  
Reporter: Tempo.co
Editor: Agus baharudin olahraga
Senin, 30 Maret 2015 23:43 WIB
Pembalap MotoGP tim Repsol Honda, Dani Pedrosa melakukan atraksi wheelie (mengangkat roda depan motor) dalam acara meet and greet di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, 21 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Doha - Cedera lengan kanan Dani Pedrosa yang disebut arm pump atau pompa lengan adalah sindrom yang menyebabkan lengan kehilangan tenaga dan mati rasa seperti kram pada lengan bawah. Cedera ini biasa dialami pembalap sepeda motor atau sepeda motor trail karena harus menahan berat sepeda motornya atau sewaktu mengerem pada kecepatan tinggi (hingga di atas 300 kilometer per jam). 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya otot pada bagian lengan membengkak sehingga mengganggu aliran darah. Akibatnya, kadar oksigen dalam darah ke bagian itu berkurang.

Kebanyakan pembalap yang mengalami cedera ini dioperasi untuk menyembuhkan gejalanya. Pembalap yang mengalami arm pump ini merasa seperti mati rasa dan nyeri pada lengannya. Masalah muncul pada Pedrosa karena lengan kanannya sudah dua kali dioperasi untuk menyembuhkan cederanya itu, dan dokter menyarankan tidak dioperasi lagi untuk ketiga kalinya.

Selain mendera pembalap, cedera ini biasanya menimpa atlet muda laki-laki (pedayung, lifter, pemanjat tebing, dan pembalap sepeda jalan raya). Gejalanya terasa sekitar tujuh menit saat mulai beraktivitas. Cedera serupa juga terjadi pada petenis dan pegolf.

Biasanya atlet akan diperiksa menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), yaitu alat pemindai tubuh, secara terperinci. Dengan alat inilah biasanya dapat diketahui seberapa parah cedera atlet itu sebelum dioperasi.

Pedrosa finis pada urutan keenam balapan di Doha, Qatar, Minggu, 29 Maret 2015. Balapan seri pertama musim balap 2015 itu dimenangi Valentino Rossi, pembalap tim Yamaha dari Italia.

BBC | AMAZINE | AGUS BAHARUDIN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi