Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita WNI Terperangkap di Yaman

image-gnews
Warga mengungsi setelah mendengar ancaman serangan udara di kota Sanaa, Yaman, 20 Maret 2015.  REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
Warga mengungsi setelah mendengar ancaman serangan udara di kota Sanaa, Yaman, 20 Maret 2015. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
Iklan

TEMPO.CO, Sanaa - Warga negara Indonesia di daerah konflik di Yaman kian terancam dengan serangan udara koalisi Arab Saudi terhadap kantong-kantong pemberontak Houthi. Sabtu malam serangan terjadi di Hudaidah, di mana ada sekitar seratus warga negara Indonesia.

Ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Hudaidah, Diya Hidaidah, menyatakan kondisi mahasiswa dan keluarga di daerah tersebut aman, meski mereka kekurangan pangan. "Untuk saat ini Hudaidah dan Zabed aman," kata Diya kepada Tempo, Ahad, 29 Maret 2015.

Di Hudaidah, ada 85 warga negara Indonesia, dengan 70 mahasiswa dan selebihnya tenaga kerja Indonesia. Perinciannya Dar El Ulum 60 mahasiswa, Jamiah Da'wah empat orang, Markaz Da'wah dua orang, dan selebihnya Wathania. Selain itu terdapat 30 mahasiswa Indonesia di Zabed, yang terletak 80 kilometer dari Hudaidah.

Menurut Diya, mereka sangat ingin dievakuasi namun tidak bisa karena semua akses ditutup dan bandara hancur semuanya. Sedangkan dari jalan darat, akan dicegat oleh militan Syiah Houthi. Adapun pelabuhan-pelabuhan sebagian besar juga dikuasai pemberontak.

"Di sini ada anak-anak juga, kasihan. Semuanya tidak ada persiapan apa-apa. Tidak punya uang juga," kata Diya.

Untuk sementara, makanan mereka ditanggung oleh Persatuan Pelajar Indonesia lantaran tidak ada bantuan dan tidak bisa ke mana-mana. Anak-anak yang dimaksud adalah keluarga mahasiswa asal Sulawesi, yang memiliki dua anak, salah satunya bayi berusia empat bulan dan satu lagi berusia 2,5 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan kondisi mahasiswa dan warga negara Indonesia di Aden, menurut mahasiswa Indonesia, Alwi Zaid, saat ini masih aman dan dalam kondisi sehat. Meskipun serangan udara Arab Saudi kian gencar ke beberapa wilayah dekat Aden, terutama ke wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.

Menurut Zaid, gempuran tersebut jauh letaknya dari kampusnya. Sama seperti penuturan Diya, mahasiswa di Aden pun ingin dievakuasi, tetapi masalahnya seluruh jalan untuk evakuasi tertutup dari semua sisi. "KBRI selalu siap mengevakuasi kami kapan pun, mereka selalu menghubungi kami," kata Alwi.

Adapun Duta Besar RI di Yaman, Wajid Fauzi, mengatakan situasi di Sanaa sangat dinamis dan cepat berubah. Evakuasi WNI terkendala karena tidak ada penerbangan keluar, lantaran bandara Sanaa yang rusak. Wajid menyarankan WNI di Hudaidah untuk tetap berada di sana. "Nanti kita atur perjalanannya, saat ini tidak disarankan ke sana, lebih berbahaya," kata Wajid.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Hanaa Ahmad Ali Bahr, seorang gadis cilik yang menderita malnutrisi digendong ayahnya di sebuah kota kumuh di Hodeidah, Yaman, Senin, 25 Maret 2019. Perang brutal di negara Yaman memasuki tahun kelimanya pekan ini tanpa terlihat tanda-tanda akan berakhir. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.


NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

Sejumlah jenazah korban tewas tergeletak di halaman rumah sakit usai serangan udara di Saada, Yaman, 1 November 2017. Serangan udara Arab Saudi menghancurkan sebuah pasar yang berdampingan dengan hotel. REUTERS/Naif Rahma
NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.


Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi. REUTERS/Khaled Abdullah
Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.


Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Foto yang diambil dari video itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Kabar tewasnya Saleh disampaikan pertama kali oleh kementerian dalam negeri yang berbasis di Sanaa, yang dikuasai oleh pemberontak Houthi. REUTERS
Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,


Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Sejumlah warga berkumpul dilokasi pengeboman oleh Arab Saudi disebuah hotel yang menewaskan sekitar 60 orang di Arhab, Yaman, 23 Agsutus 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman


Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Warga melihat sejumlah bangunan yang hancur akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 9 Juni 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.


Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Sejumlah keluarga berusaha menenangkan anak perempuan yang terinfeksi kolera terbaring dilantai saat mendapatkan perawatan di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017. PBB mengatakan seorang anak berusia di bawah lima tahun meninggal karena penyebab yang dapat dicegah dalam setiap 10 menit di Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman


Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Seorang anak perempuan yang terinfeksi kolera duduk dikursi lorong rumah sakut saat mendapatkan perawatan di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.


Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Seorang anak laki-laki Yaman memegang sebuah senapan AK-47. AP/Hani Mohammed
Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop


Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Pendukung gerakan Houthi dan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, berkumpul saat memperingati dua tahun intervensi pasukan koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab