TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Airbus Tom Enders mengkritik beberapa pakar dan media yang tampil di acara talk show televisi. Enders mengatakan mereka memberikan informasi yang kabur perihal bencana pesawat A320.
Enders menyerukan pengawasan yang lebih baik dari media. "Beberapa ahli berspekulasi tanpa fakta, berkhayal, dan berbohong. Itu seperti melakukan ejekan untuk para korban," ujar Enders, seperti dikutip dari sebuah surat kabar di Jerman, Bild am Sonntag.
Menurut dia, Airbus belum berada di akhir penelitian setelah kecelakaan itu. Meski pada awal investigasi peneliti Prancis menyebutkan bukti-bukti awal mengarah kepada Andreas Lubitz, kopilot Germanwings, sebagai penyebab kecelakaan yang menewaskan 150 orang itu.
Berlin pun meninjau peraturan keamanan bagi penerbangan dengan perusahaan industri pesawat. "Ada standar keamanan yang tinggi di sektor penerbangan, tapi mereka masih membutuhkan pembaruan rutin," tutur Menteri Transportasi Alexander Dobrindt pada Bild am Sonntag, seperti dikutip Chinadaily.
Beberapa penerbangan, termasuk Lufthansa, telah mengubah aturan mereka karena kecelakaan. Mereka mengharuskan dua anggota awak di kokpit setiap saat. Hal itu sudah wajib di Amerika Serikat, tapi tidak di Eropa.
CHINADAILY.COM | MECHOS DE LAROCHA