TEMPO.CO, Montabaur - Pendeta Gereja Lutheran di kampung halaman Andreas Lubitz, kopilot Germanwings, mengatakan bahwa masyarakat di sana mendukung Lubitz dan keluarganya, meskipun fakta yang diungkapkan jaksa menyalahkan kopilot 28 tahun tersebut sebagai penyebab kecelakaan pesawat yang menewaskan 150 orang di Prancis Selatan itu.
Warga Kota Montabaur, Jerman, kampung Lubitz, dibingungkan dengan berita tentang Lubitz yang dilaporkan mungkin sengaja menyebabkan kecelakaan pesawat Germanwings 9525 pada 24 Maret 2015.
"Bagi kami, sangat sulit untuk percaya bahwa salah satu dan satu-satunya korban dari Montabaur diduga telah menyebabkan tragedi kecelakaan ini. Meskipun belum dikonfirmasi kebenarannya, kita harus bisa menghadapi ini," kata Pendeta Michael Dietrich kepada Associated Press setelah mengadakan kebaktian Minggu untuk mengenang korban kecelakaan dan menghibur keluarga mereka pada Minggu waktu setempat, 29 Maret 2015.
"Kopilot dan keluarganya adalah milik komunitas kami. Kami berada bersama mereka dalam masalah ini. Kami merangkul mereka dan tidak akan menyembunyikan kalau kami ingin mendukung keluarga ini," kata Dietrich.
Pendeta Dietrich mengaku kenal Lubitz saat ia masih remaja, ketika ia menghadiri pendidikan agama 13 tahun yang lalu. "Ketika saya bekerja dengan dia atau berbicara dengannya, ia sangat baik dan harmonis. Kami bercakap-cakap dengan baik," kata Dietrich.
"Saya tahu dia dan keluarganya," ujar Dietrich. "Ini tidak masuk akal. Hal ini tidak bisa dimengerti bagi saya, bagi kami, bagi semua orang yang mengenal dia dan keluarganya."
Adapun Paus Fransiskus mendoakan para korban kecelakaan pesawat setelah Misa Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus, Roma.
MECHOS | AP