TEMPO.CO, Bandung - Salah satu pemain Persib Bandung, Atep, menyatakan dukungannya terhadap program sehari tanpa nasi yang diwacanakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Hal itu, ucap Atep, tidak menjadi masalah bagi stamina pemain Persib karena masih banyak karbohidrat pengganti nasi yang bisa mereka konsumsi.
"Kalau buat kami sebagai pemain enggak masalah, karena sumber energi itu bisa dari roti gandum, ubi, dan banyak hal lagi," kata kapten skuad Persib Bandung itu kepada Tempo seusai laga uji coba melawan SSB Uni di lapangan Pusat Pendidikan Polisi Militer di Kota Cimahi, Senin, 30 Maret 2015.
Selain itu, Atep mengajak masyarakat Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya bisa mengikuti program sehari tanpa nasi itu. "Program itu bagus, mudah-mudahan masyarakat Bandung bisa mengikuti dan kami pun sebagai pemain siap mengikuti," kata Atep.
Berlainan dengan Atep, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menilai program itu tidak masuk akal dan cenderung dipaksakan. "Program itu tidak ada makna apa-apalah, itu kan orang bebas menentukan, masing-masing mau makan nasi atau tidak," ujar Umuh.
Pemerintah Kota Bandung sebelumnya telah membuat program hari Senin tanpa nasi dan mulai diterapkan Senin kemarin. Senin tanpa nasi merupakan bentuk sokongan Pemerintah Kota Bandung bagi program sehari tanpa nasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Ridwan mengatakan sehari tanpa nasi merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disambut baik Pemerintah Kota Bandung. Program itu diterapkan setelah pemerintah menilai konsumsi nasi penduduk Indonesia dua kali lipat lebih banyak daripada negara lainnya. "Dibanding Jepang dan Malaysia, kita lebih boros," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan.
Konsumsi beras berlebih itu berdampak pada krisis pangan dalam negeri. Buktinya, kata Ridwan, pemerintah berencana menambah pasokan beras melalui impor dari Thailand dan Vietnam. Menurut perhitungan, jumlah penduduk di Indonesia akan berlipat ganda pada dua tahun mendatang.
AMINUDIN