TEMPO.CO, Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya memastikan tidak memperjuangkan Tri Rismaharini sebagai calon Wali Kota Surabaya dalam kongres partai banteng di Bali yang akan digelar pada 9 April 2015. "Kami akan memperjuangkan kader sendiri," kata Bendahara PDI Perjuangan Surabaya Budi Leksono, Selasa, 31 Maret 2015.
Budi mengatakan dalam Kongres PDIP pihaknya akan membahas usulan arus bawah dalam pemilihan Wali Kota Surabaya dan pemilihan ketua umum partai. Ihwal pemilihan Wali Kota Surabaya, Budi menuturkan PDIP Surabaya mengajukan ketuanya, Wisnu Sakti Buana, yang kini menjabat Wakil Wali Kota Surabaya.
Adapun ihwal ketua umum partai, PDIP Surabaya tetap mengajukan nama Megawati Soekarnoputri. "Kami ingin mengusung Wisnu Sakti Buana di pemilihan wali kota dan Bu Mega sebagai ketua umum partai," ujarnya.
Dalam soal tidak diajukannya nama Risma, Budi menyatakan memiliki alasan. Menurut dia, dalam rapat kerja pada 15 Maret 2015, seluruh anak ranting dan pengurus anak cabang PDIP Surabaya sepakat menolak Risma. Mereka secara aklamasi memutuskan mengajukan Wisnu yang merupakan kader partai banteng.
Budi mengatakan Risma selama ini tidak pernah mengaku sebagai kader PDIP. "KTA (kartu tanda anggota) saja dia enggak punya. Kontribusinya ke partai tidak ada," ujarnya.
Bahkan, Budi melanjutkan, sejak terpilih menjadi wali kota pada 2010, Risma tidak pernah mengikuti rapat tiga pilar bersama fraksi, pengurus, dan struktur yang menjadi tradisi partai. Karena itu, dalam kongres nanti, utusan PDIP Surabaya bakal memperjuangkan kadernya sendiri.
Kendati begitu, Budi mengakui bahwa penentuan calon wali kota yang diusung PDIP sepenuhnya ada di tangan Megawati. Seperti yang terjadi pada 2010, PDIP pusat bisa merekomendasikan calon dari luar partai yang sebelumnya tidak diusung pengurus cabang. "Kalau rekomendasi sudah turun, ya enggak ada yang berani menentang," kata Budi.
Karena itu, Budi menyatakan masih menunggu rekomendasi dari pusat. Jika rekomendasi calon wali kota sudah turun, PDIP Surabaya akan menjaring nama-nama untuk diusulkan menjadi calon wakil wali kota. Di Surabaya, PDIP adalah satu-satunya partai yang dapat mengusung calon wali kota tanpa koalisi.
AGITA SUKMA LISTYANTI