Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Pemerintah Susah Bebaskan WNI di Yaman

image-gnews
Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kementerian Luar Negeri mengatakan masih ada 15 warga negara Indonesia (WNI) dari total 23 WNI yang ditahan otoritas Yaman sejak beberapa hari lalu. Dua WNI telah lebih dulu dibebaskan oleh otoritas Yaman. Sedangkan enam lain baru saja dibebaskan pihak Kementerian Luar Negeri hari ini.

Menurut informasi yang diperoleh Kementerian Luar Negeri, mereka yang ditangkap adalah mahasiswa dan yang memiliki masalah keimigrasian. "KBRI sudah mengunjungi penjara satu per satu untuk cari WNI kita yang ditangkap. Dan enam orang sudah ketemu, salah satunya di penjara Shumaila," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantornya, Senin, 30 Maret 2015.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, menuturkan KBRI kesulitan membebaskan WNI yang ditangkap tersebut karena keterbatasan akses mobilisasi dan komunikasi akibat situasi perang di Yaman. Namun, ucap dia, pemerintah akan terus mengumpulkan informasi keberadaan WNI yang ditangkap tersebut untuk diupayakan pembebasannya.

Menurut dia, WNI yang ditangkap tidak ditahan dalam satu penjara, melainkan di ditahan secara terpisah di beberapa kota. Arrmanatha tidak mau berspekulasi apakah WNI yang masih ditahan terlibat dengan perang di Yaman. "Kami tidak mau spekulasi kenapa sisanya ditangkap. Kami akan klarifikasi dulu dan mencari informasi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia memastikan KBRI di Sanaa tetap buka untuk memfasilitasi perlindungan WNI di Yaman, termasuk upaya pembebasan belasan WNI yang masih ditahan. "Ini bukan situasi normal, tidak bisa datangi tempat dan dapat informasi dengan mudah," tuturnya.

Hari ini pemerintah kembali melakukan evakuasi terhadap 90 WNI, termasuk 38 staf KBRI dan keluarganya dari Kota Sanaa. Evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Sanaa menuju Kota Al-Hudaida, yang membutuhkan waktu empat jam menggunakan bus. Dari Al-Hudaida, WNI akan dipulangkan dari bandara yang dianggap cukup aman untuk evakuasi penerbangan.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

10 jam lalu

Warga Avdiivka, yang kini tinggal di pusat akomodasi sementara, memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, saat terjadi konflik Rusia-Ukraina di kota Kirovske di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 15 Maret. 2024. REUTERS/Alexander Ermochenk
Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO


Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

22 jam lalu

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

Bacre Waly Ndiaye anggota Komite HAM PBB atau CCPR di Sidang Komite CCPR mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi dalam pemilu 2024


Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

23 jam lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

2 hari lalu

Tiga jenazah ABK WNI yang tenggelam di Korea Selatan a.n. Safrudin, R Arie Permana, dan Maulana Mansyur, pada 16 Maret 2024, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam


Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor 2 WNI yang Diduga Bocorkan Teknologi Jet Tempur KF-21

3 hari lalu

Prototipe jet tempur generasi terbaru Korea Selatan, KF-21 Boramae varian tandem saat melakukan penerbangan perdananya, Senin, 20 Februari 2023. Pesawat ini menggunakan kursi pelontar pilot buatan Martin Baker. Instagram/Eject_Eject
Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor 2 WNI yang Diduga Bocorkan Teknologi Jet Tempur KF-21

Dua insinyur WNI dituduh membocorkan teknologi terkait proyek jet tempur KF-21 antara Korea Selatan dan Indonesia.


4 WNI di Jepang Ditangkap Kepolisian Isesaki

8 hari lalu

ilustrasi penjara
4 WNI di Jepang Ditangkap Kepolisian Isesaki

Kepolisian Isesaki menahan empat WNI, di mana satu WNI berstatus legal dan tiga WNI lainnya berstatus overstay.


Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Korea Selatan, 3 Jenazah ABK WNI Ditemukan

8 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Korea Selatan, 3 Jenazah ABK WNI Ditemukan

Ada tambahan tiga jenazah ABK WNI dari kapal penangkap ikan 2 Haesinho yang ditemukan otoritas berwenang Korea Selatan.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada ABK WNI Meninggal dalam Kecelakaan Kapal di Korea Selatan

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada ABK WNI Meninggal dalam Kecelakaan Kapal di Korea Selatan

Total ada sembilan awak dalam kapal 2 Haesinho. Dari jumlah tersebut, tujuh adalah ABK WNI dan dua ABK warga negara Korea Selatan.


Kementerian Luar Negeri Klarifikasi soal Isu Kerja Sama dengan Israel untuk Evakuasi WNI dari Gaza

11 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Klarifikasi soal Isu Kerja Sama dengan Israel untuk Evakuasi WNI dari Gaza

Kementerian Luar Negeri RI memastikan pemerintah melakukan pendekatan dengan Menteri Luar Negeri Qatar dan Mesir dalam mengevakuasi WNI dari Gaza.


75 Tahun Peringatan Hubungan Diplomatik Amerika Serikat-Indonesia

11 hari lalu

Amerika Serikat dan Indonesia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik. Sumber: dokumen kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta
75 Tahun Peringatan Hubungan Diplomatik Amerika Serikat-Indonesia

Dalam rangka perayaan bersama 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia, sejumlah kegiatan dan perlombaan digelar