TEMPO.CO, Semarang - Dinas Pendidikan Kota Semarang menyatakan sejumlah sekolah di daerah tersebut belum siap melaksanakan ujian secara online. Sarana pendukung dinilai menjadi hambatan utama pelaksanaan ujian online itu.
“SMA belum siap, hanya SMK yang sudah siap,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Soedjono, saat diskusi menghadapi ujian nasional secara online di SMAN 3 Kota Semarang, Senin, 30 Maret 2015.
Menurut Soedjono, kondisi SMA dalam menghadapi ujian sistem baru itu tak didukung secara sistem. Hal itu berbeda dengan sekolah kejuruan yang sudah didukung jurusan khusus mata pelajaran secara online dan banyak komputer serta jaringan pendukung.
Soedjono mengatakan mayoritas SMA di Semarang hanya memiliki laboratorium komputer. Jumlah komputernya pun terbatas.
Soedjono menjelaskan ujian nasional secara online akan membutuhkan peralatan pendukung seperti komputer dan jaringan Internet. Kebutuhan itu diperkirakan memerlukan biaya belanja daerah yang tak sedikit.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Supriyadi, merasa belum yakin ujian online dapat dilaksanakan. Supriyadi menilai masih banyak sekolah yang belum tersentuh jaringan Internet. “Terutama di bagian pinggiran Kota Semarang yang belum tersentuh jaringan Internet,” kata Supriyadi.
Supriyadi menyarankan agar pelaksanaan ujian online tidak dilakukan pada tahun ini. Supriyadi lebih menyarankan agar dilakukan pelatihan untuk persiapan pelaksanaan ujian online. “Kalau untuk latihan-latihan atau try out, silakan," kata Supriyadi.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMAN 3 Semarang Emmy Irianingsih menyatakan sekolahnya belum siap melaksanakan ujian secara online. “Kami bersama SMA lain di Semarang sudah sepakat untuk tidak menggunakan sistem online tahun ini,” kata Emmy.
EDI FAISOL