TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan keuangan syariah dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan tren yang meningkat. Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, industri keuangan berpotensi semakin berkembang bila pelaku ekonomi bisa menciptakan produk yang inovatif.
Untuk itu, menurut Halim, BI selaku regulator akan terus memperdalam misi financial inclusion (keuangan inklusif). "Itu mengapa tema financial inclusion ini penting. Bank Indonesia akan jadi motor utamanya," ucap Halim dalam pertemuan tahunan Islamic Financial Services Board (IFSB) di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2015.
Dia menambahkan, melalui misi financial inclusion, bank sentral terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap lembaga keuangan.
Adapun tingkat pertumbuhan keuangan syariah secara global mencapai 17,3 persen per tahun. Angka itu dua kali lebih besar daripada pertumbuhan lembaga keuangan konvensional.
Sekretaris Jenderal ISFB Jasim Ahmed menuturkan Indonesia termasuk negara yang mendorong perkembangan keuangan syariah. Salah satu keberhasilannya adalah penerapan sukuk dalam upaya membantu pembiayaan. "Indonesia termasuk negara yang berhasil mengintegrasikan sistem keuangan syariah," katanya.
ADITYA BUDIMAN