TEMPO.CO, Washington - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menolak tuduhan bahwa Amerika Serikat telah membunuh dua penasihat Iran dalam serangan drone alias jet tanpa awak di Irak awal bulan ini.
Menurut Iran, serangan udara Amerika yang dilancarkan pada 23 Maret 2015 di Kota Tikrit telah menewaskan Ali Yazdani dan Hadi Jafari. Keduanya merupakan anggota Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
"Pasukan koalisi melancarkan serangan udara di dekat Tikrit pada 25 Maret 2015, dua hari setelah tuduhan itu disampaikan oleh Iran," demikian pernyataan Kementerian kepada Al Jazeera pada Senin, 30 Maret 2015. "Selain itu, kami tidak memiliki informasi mengenai serangan udara koalisi telah menewaskan dua anggota IRGC."
Serangan udara besar-besaran yang didukung jet tempur AS dimaksudkan untuk mengambil alih Tikrit dari kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam beberapa hari terakhir ini, pasukan Irak meningkatkan serangan ke kota tersebut setelah milisi Syiah memboikot serangan menyusul niat Amerika, yang sebelumnya menolak ambil bagian dalam serangan ternyata menyatakan ikut melakukan operasi militer.
Milisi Syiah, yang menerima dukungan dari Teheran, berkali-kali mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkan dukungan AS untuk mengusir ISIS dari Tikrit, meskipun pemerintah Bagdad secara resmi memintanya.
AS bersama pasukan koalisi lain mulai melancarkan serangan udara melawan ISIS di Irak pada Agustus 2014. Sedangkan Iran memberikan nasihat dan dukungan terhadap milisi Syiah yang memiliki peran kunci dalam operasi darat bersama militer Irak.
AL JAZEERA | CHOIRUL