TEMPO.CO, Berlin - Andreas Lubitz, kopilot pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis, bersama dengan 149 orang di dalamnya pekan lalu, dilaporkan pernah menjalani pengobatan untuk kecenderungan bunuh diri di masa lalu.
"Beberapa tahun yang lalu sebelum memperoleh izin pilotnya, Lubitz pernah menjalani psikoterapi untuk kecenderungan bunuh diri," kata juru bicara kejaksaan Duesseldorf Ralf Herrenbrueck kepada wartawan, Senin, yang dilansir Russia Today pada 30 Maret 2015.
Mengutip sumber anonim di manajemen Lufthansa, Lubitz disebut telah menghabiskan waktu selama 18 bulan dalam perawatan psikiater. Kopilot tersebut didiagnosis mengalami "depresi berat" pada 2009.
Namun dokter yang merawat Lubitz kala itu menjelaskan bahwa tidak ada tanda-tanda atau kecenderungan agresif terhadap orang lain pada saat Lubitz menjalani terapi tersebut.
Lubitz juga dikabarkan pernah mengunjungi sebuah rumah sakit di Dusseldorf beberapa waktu sebelum tragedi nahas tersebut. Menurut laporan, Lubitz beberapa kali sempat mengunjungi rumah sakit itu pada Februari dan Maret.
Meskipun rincian dari kunjungan belum dipublikasikan, laporan menunjukkan ada masalah penglihatan dalam kunjungan Lubitz tersebut.
Sejumlah saksi termasuk teman-teman Lubitz dan rekan telah dimintai informasi, tetapi hanya sedikit indikasi untuk motif atau tanda-tanda penyakit fisik langsung yang telah ditemukan. Jaksa mengatakan bahwa pihak berwenang menolak untuk terlibat dalam spekulasi mengenai tindakan Lubitz.
RT NEWS|YON DEMA