TEMPO.CO, Berlin - Kapten pesawat nahas Germanwings A320, Patrick Sondheimer, digambarkan oleh keluarganya sebagai sosok yang sangat mencintai pekerjaannya sebagai pilot. Pria 34 tahun yang menerbangkan Germanwings bernomor 9525 itu juga digambarkan sebagai ayah yang penuh kasih.
Seperti dilansir CNN pada 31 Maret 2015, "Saya hancur," kata nenek Patrick. "Kematiannya datang begitu tiba-tiba dan membuat semua anggota keluarga saya kaget."
Sondheimer adalah 1 dari 150 orang yang meninggal pekan lalu dalam kecelakaan pesawat Germanwings 9525 yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis, dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol, menuju Dusseldorf, Jerman.
Patrick memiliki 6.000 jam terbang. Menurut rilis dari kantor Germanwings, Patrick bergabung dengan Germanwings sejak Mei 2014 dan telah bekerja dengan Lufthansa dan Condor sebelum itu. Ayah dari seorang putra berusia 3 tahun dan seorang putri berusia 6 tahun ini beralih ke maskapai murah tersebut agar bisa lebih dekat dengan keluarganya.
Pihak berwenang menuduh kopilot pesawat sengaja menabrakkan jet A320, tapi masih menyelidiki apa yang menyebabkan kecelakaan itu dan mencoba mencari motifnya. Dalam transkrip yang bocor dari kotak hitam pesawat nahas tersebut, diceritakan bahwa Sondenheimer terkunci di luar kokpit setelah pergi ke toilet. Ia lalu memohon kepada kopilot untuk membiarkannya masuk kembali ke kokpit sebelum akhirnya pesawat terjun ke arah Pegunungan Alpen, Prancis.
"Buka pintu sialan!" katanya pada satu titik dalam rekaman kotak hitam pesawat Germanwings, seperti diberitakan tabloid Jerman Bild.
Rekaman itu, menurut media Jerman Bild, juga termasuk suara hantaman logam keras yang terdengar seperti seseorang mencoba untuk merobohkan pintu kokpit. "Dia layak mendapat Medal of Honor Jerman dalam upaya heroiknya untuk masuk ke kokpit," kata neneknya kepada CNN.
Penyidik belum mengatakan banyak hal tentang kapten, tapi mereka telah menekankan bahwa sepertinya dia melakukan segala sesuatu yang dia bisa untuk mencoba masuk kembali ke dalam kokpit.
Jaksa Marseille Brice Robin mengatakan pekan lalu bahwa "pukulan keras seolah-olah untuk mendobrak pintu" terdengar dalam rekaman suara kokpit. "Dia menyadari apa yang sedang terjadi," kata Robin. "Dan, jika dia bisa membuka pintu..., kapten akan melakukannya."
Akhir-akhir ini, khalayak umum terus membicarakan Patrick dan saat-saat terakhir Germanwings 9525. Pengguna media sosial juga memuji dia sebagai pahlawan.
CNN | YON DEMA