TEMPO.CO, Jakarta - Aji Santoso, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia usia di bawah 23 tahun (U-23), tiak menampik besarnya kekuatan Korea Selatan dalam pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, sore ini, 31 Maret 2015. Namun, Aji optimistis timnas U-23 mampu melampauinya. Aji menegaskan mereka tidak mengejar hasil imbang, melainkan kemenangan telak. "Menurut saya ini adalah pertarungan mental," ucap Aji.
Asisten pelatih timnas U-23 Muhammad Zein Al Hadad mengatakan kepercayaan diri timnya tak lepas dari kemampuan mengurai kelemahan Korea Selatan. Menurut dia, kelemahan itu justru berada di balik kecepatan, kekuatan, serta organisasi tim lawan. Ia mengatakan Korea Selatan tak bisa dilawan dengan mengandalkan tiga hal tersebut. Sebaliknya, tim itu harus dilawan dengan tempo permainan yang jauh di luar ekspektasi, "Misalnya mereka musik rock, jangan dilawan dengan rock, melainkan keroncong," ucap Zein.
Para pemain timnas, menurut Zein, tak bermasalah dengan tempo permainan yang lambat. Sebab, cara itu cukup jitu untuk mengunci kecepatan Korea Selatan. Namun timnas juga harus lebih bersabar lantaran Korea Selatan akan selalu memanfaatkan bola-bola cepat yang mendarat di kaki pemainnya.
Soal kesabaran, Zein mengakui timnas Indonesia masih perlu banyak belajar. Hal itu terlihat saat menghadapi Brunei Darussalam pada Ahad lalu. Mereka melewatkan banyak kesempatan berpesta gol lantaran tak sabar dalam menggempur gawang lawan. "Tidak boleh terburu-buru, harus lebih sabar," kata Zein.
Adapun pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, menolak berkomentar. Saat ditemui di sela sesi latihan timnya di Lapangan Senayan C, Senin lalu, ia masih menutupi taktik yang bakal digunakannya saat menghadapi timnas Indonesia U-23. "Kami hanya ingin bermain untuk menang," kata Shin.
Korea Selatan kini memimpin Grup H setelah menumbangkan Timor Leste dengan skor 3-0, Ahad petang lalu. Meski sama-sama memiliki nilai 6, Indonesia menduduki posisi urutan kedua atau setingkat di bawah Korea karena kalah dalam selisih gol. Maklum, setelah sama-sama menang dalam laga pertama, Tim Garuda Muda hanya bisa menggasak Brunei Darussalam dengan skor 2-0. Nantinya, hanya juara grup yang berhak lolos ke putaran final yang akan digelar di Qatar pada tahun depan. Sedangkan runner-up grup harus bersaing untuk menjadi lima tim terbaik di antara sepuluh grup yang ada.
TRI SUHARMAN