TEMPO.CO , Makassar: Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar belum menemukan keterkaitan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dengan teror di Kantor Kompas TV Makassar, Jalan Pengayoman Blok F8 Nomor 13, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin, 30 Maret 2015. Kendati paket mencurigakan yang diduga bom tertulis dari Islamic State, kepolisian enggan berspekulasi.
"Belum mengarah ke ISIS karena belum diperoleh adanya petunjuk atau alat bukti. Kami masih mendalami kasus ini," kata Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Fery Abraham, kepada Tempo, Selasa.
Polrestabes Makassar akan dibantu Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat untuk mengungkap pelaku teror kepada media. Hingga sore kemarin, Polrestabes Makassar telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.
Fery menyebut pihaknya baru memeriksa tiga aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Panakkukang yang berada di lokasi kejadian. Khusus dari pihak warga dan Kompas TV Makassar, belum diperiksa.
Fery menyatakan Polrestabes Makassar menyerahkan ke Polda Sulawesi Selatan dan Barat mengenai koordinasi dengan pihak Mabes Polri, terkhusus Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. "Kami sebatas melakukan penyelidikan. Soal keterlibatan Densus 88, itu yang koordinasi dari Polda," ucap Ferry.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, tidak memberi jawaban pasti mengenai keterlibatan pihak Densus 88. "Kami koordinasikan ke Mabes Polri," ujarnya. Soal paket mencurigakan yang ditemukan itu dipastikan pihaknya bukan bom setelah dilakukan penguraian oleh tim penjinak bom.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, bungkusan plastik berwarna hitam yang diduga bom berisi 4 buah baterai, 4 utas kabel ukuran 10 cm, gulungan bendera merah putih dalam bambu sepanjang 10 cm dan stiker berlambang ISIS. "Itu hanya seolah-olah rangkaian bom. Tapi bukan bom. Tidak ada residu mesiu yang ditemukan," kata Endi.
Paket mencurigakan itu pertamakali ditemukan oleh warga sekitar pada Senin pukul 21.00 Wita. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihak keamanan Kompas TV Makassar yang meneruskan laporan itu ke Polsek Panakkukang. Benda mencurigakan itu diluarnya tertulis 'To Kompas Sampah dari Islamic State'.
Kepala Biro Kompas TV Makassar, Nugroho Iman Santoso, mengatakan pihaknya yakin teror itu tidak berkaitan dengan pemberitaan. "Selama ini, pemberitaan kita biasa-saja saja," kata dia.
TRI YARI KURNIAWAN