TEMPO.CO, Sampang - Minimnya jumlah hotel di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dikeluhkan sejumlah atlet peserta turnamen bulu tangkis Bupati Sampang Cup Open 2015. Mereka yang datang dari luar daerah, sebagian bahkan dari luar negeri, ada yang terpaksa mengontrak rumah warga karena tidak kebagian kamar hotel.
"Tidak kebagian kamar hotel. Saya dan beberapa teman terpaksa mengontrak rumah warga," kata peserta turnamen asal Pasuruan, Ulil Albab, Selasa, 1 April 2015. Akibat minimnya hotel, ucapnya, kontingen asal Malaysia undur diri dari ajang tersebut.
Wakil Bupati Sampang, Jawa Timur, Fadilah Boediono, ogah berkomentar soal keluhan tersebut. "Saya masih ada rapat di pendapa," katanya kepada Tempo, Rabu, 1 April 2015.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Sampang, Juwardi, membenarkan adanya peserta turnamen yang mengontrak rumah warga itu. Namun dia membantah panitia penyelenggara turnamen tidak siap. "Mengontrak rumah itu memang pilihan mereka sendiri," katanya.
Menurut Juwardi, jauh hari sebelum perlombaan dimulai, panitia sudah menawarkan pilihan penginapan untuk para peserta. Dalam brosur yang dibuat, ucapnya, selain hotel dan penginapan, rumah warga juga dicantumkan sebagai lokasi menginap yang bisa dikontrak selama turnamen berlangsung.
"Kami sadar hotel minim di Sampang, jadi alternatifnya kami carikan rumah yang bisa disewa oleh peserta," kata dia.
Juwardi juga membenarkan kabar mundurnya kontingen Malaysia karena alasan ketiadaan hotel tersebut. "Malaysia minta jatah hotel bintang 5. Saya bilang tidak ada, yang ada hotel bintang 7," katanya sembari tertawa.
Selain Malaysia, turnamen bulu tangkis Bupati Sampang Cup Open juga diikuti kontingen asal India dan Prancis. Turnamen ini berlangsung sejak 28 Maret hingga 3 April 2015 mendatang.
MUSTHOFA BISRI
