TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan babak baru sistem penganggaran yang lebih bersih dan lebih tepat sasaran. Ia meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Unit Kerja Perangkat Daerah DKI Jakarta tidak melakukan pemborosan anggaran lewat pengadaan barang dan jasa dengan harga yang tak masuk akal.
"DKI ini dealer treadmill dan sepeda motor, ya?" kata Djarot saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jakarta Barat, Rabu, 1 April 2015.
Keheranan itu ia ungkapkan saat mencontohkan pemborosan anggaran yang ia maksud. Sesaat setelah Djarot menjabat Wakil Gubernur, kata dia, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budihartono menanyakan kebutuhan mantan pejabat nomor satu di Blitar ini.
Saat itu ia mengatakan membutuhkan dua sepeda motor untuk blusukan, tapi yang datang justru lima unit. "Saya bilang jangan beli. Kata dia (Heru) enggak beli baru, soalnya aset motor banyak. Loh, yang datang malah lima," kata Djarot.
Di lain kesempatan, ia menanyakan keberadaan treadmill. Jika ada, ia ingin meminjamnya supaya dapat menjaga kebugaran tubuh. "Dijawab ada dan tidak beli baru, ya sudah saya pinjam satu. Eh, malah nyetrum," katanya.
Setelah itu, Djarot melanjutkan, dia tak menyangka bakal ditawari treadmill yang baru karena stok masih banyak. "Saya bingung. Pemprov ini jangan-jangan dealer treadmill dan sepeda motor, ya?" katanya. Sontak suasana yang hening menjadi riuh-gaduh oleh tawa peserta Musrenbang.
Musrenbang ini dilakukan untuk mempersiapkan penyusunan APBD 2016. Selain di Jakarta Barat, acara yang sama digelar di kantor Wali Kota Jakarta Utara. Acara itu dihadiri Gubernur Basuki T. Purnama dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Djarot berharap tak ada lagi konflik seputar anggaran karena ada program yang tak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada tahun mendatang .
DINI PRAMITA