TEMPO.CO , Yogyakarta: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung Megawati Soekarnoputri agar terpilih kembali sebagai ketua umum partai dalam kongres di Bali, 9-12 April 2015. “Regenerasi tak sekadar mengganti yang tua dengan yang muda,” kata Ketua PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto, Selasa 31 Maret 2015.
Dengan menyorongkan kembali Megawati sebagai ketua umum, menurut Bambang, bukan berarti tak ada proses kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan di partai. Proses itu, kata Bambang, tetap berlangsung namun nyaris tak terlihat. “Seperti proses pergantian kulit manusia,” kata lelaki yang menempuh pendidikan biologi di UGM Yogyakarta itu.
Bambang mengatakan proses pergantian kulit manusia berbeda dengan kulit ular. Proses pergantian kulit manusia berlangsung sangat lamban. Sementara ular berlangsung cepat dan jelas terlihat. “Kulit kita yang sekarang ini, itu berbeda dengan kulit kita tiga hari lalu,” kata Bambang yang menempuh pendidikan S2 serangga kesehatan bidang nyamuk dan kecoa di Institut Pertanian Bogor itu.
Proses-proses biologis, kata Bambang, bisa menjadi gambaran bagaimana proses sosial dan politik yang berkembang. PDI Perjuangan juga tak menerapkan proses kaderisasi dan regenerasi ala metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu. Atau jentik menjadi nyamuk.
Perubahan semacam itu dinilai tidak tepat bagi PDIP. “Karena akan menimbulkan gejolak,” kata Bambang.
Wakil Ketua PDI Perjuangan DIY Eko Suwanto mengatakan dukungan pencalonan kembali Megawati sebagai ketua umum partai sudah diputuskan dalam rapat kerja nasional partai di Semarang, September 2014. Kongres di Bali mendatang akan menjadi pengukuhan keputusan itu. Sehingga materi kongres akan lebih banyak memfokuskan pada pembahasan program partai.
Saat ini, Eko mengklaim, PDI Perjuangan DIY tetap solid mendukung putusan itu. Sebaliknya, ia menuding ada upaya dari pihak luar ‘memecah belah’ partai dengan menampilkan hasil survei yang menyebutkan popularitas Joko Widodo jauh di atas Megawati sebagai calon ketua umum PDI Perjuangan. “(Di Semarang) justru Jokowi yang usulkan Megawati sebagai ketua umum lagi,” katanya.
ANANG ZAKARIA