TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies J. Kristiadi mengatakan bahwa keturunan Sukarno tak boleh jadi modal utama menjadi pemimpin di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Pernyataan Kristiadi ini menanggapi isu bahwa PDIP menyiapkan Puan Maharani dan Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri sebagai Wakil Ketua Umum PDIP dalam kongres 9 April mendatang. "Puan dan Puti belum terbukti bisa mendongkrak PDIP," kata Kristiadi ketika dihubungi Tempo, Selasa, 31 Maret 2015.
Puan dan Puti adalah cucu dari Sukarno, sang proklamator RI. Puan adalah putri dari Megawati dan sekarang menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sedangkan Puti merupakan putri dari Guntur Sukarnoputra.
Menurut Kristiadi, banyak politikus PDIP non-trah Sukarno yang punya kemampuan memimpin, berpolitik, dan integritas yang tinggi. Mereka adalah Hasto Krisdianto, Pramono Anung, Ganjar Pranowo, Arif Budimanta, dan lainnya. "PDIP harus mempraktekkan meritokrasi yang bagus. Jika terpaku pada darah Sukarno, khawatirnya PDIP jadi partai otoriter," kata dia.
Hasil survei Lembaga Survei Poltracking Indonesia yang dirilis 22 Maret lalu justru menunjukkan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prananda Prabowo sebagai figur yang paling tidak direkomendasikan memimpin partai banteng.
Mega dan Puan hanya dipilih sebanyak masing-masing oleh 2,2 persen responden untuk memimpin partai, sementara saudara kandung Puan, Prananda Prabowo, hanya dipilih 2,98 persen responden.
Presentase rekomendasi responden untuk trah Soekarno bahkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan Joko Widodo alias Jokowi, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo. Mereka menjadi calon ketua umum yang paling direkomendasikan dan dipilih masing-masing 29,35 persen responden, 28,73 dan 19,85 persen responden.
Survei ini dilakukan Poltracking terhadap 200 pakar dan opinion leaders dalam bidang politik, hukum, dan sosiolog, termasuk budayawan dan jurnalis. Metode riset adalah dengan focus group discussion selama Desember 2014 hingga Februari 2015.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan mengatakan Megawati sedang menyiapkan regenerasi kepemimpinan di tubuh partai banteng. Trimedya mengaku dirinya termasuk orang yang berkeyakinan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan harus berasal dari trah atau keturunan Soekarno. "Puan Maharani cocok untuk meneruskan perjuangan Megawati," kata Trimedya di kompleks parlemen, Selasa, 31 Maret.
INDRA WIJAYA