TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim 9 Jimly Asshiddiqie mengatakan Presiden Joko Widodo siap memberi penjelasan kepada Dewan Perwakilan Rakyat tentang alasannya tak melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan mengusulkan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kepala Kepolisian RI. Hari ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno bertemu dengan pimpinan DPR sebagai perwakilan Jokowi.
"Tadi saya tanya, beliau bilang siap menjelaskan. Bisa juga Wapres yang menjelaskan, sama saja. Keduanya tampak tak ada beban untuk menjelaskan hal tersebut," kata Jimly di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 1 April 2015.
Menurut Jimly, sikap DPR ihwal calon Kapolri normatif karena mereka memang memerlukan penjelasan lisan setelah menerima penjelasan tertulis dari Istana. "Bukan manuver dari kelompok mana pun. Kita tunggu saja. Ini kan hanya permainan bernegara," kata Jimly.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pimpinan DPR tetap ingin bertemu dengan Presiden Jokowi guna meminta penjelasan atas beberapa hal, bukan hanya soal polemik Kepala Polri.
Agenda yang dibahas dalam pertemuan dengan DPR, kata Tjahjo, cukup banyak. Menurut Tjahjo, DPR meminta penjelasan mengenai postur APBN-Perubahan karena berkaitan dengan kurs rupiah yang melemah dan kenaikan harga bahan bakar minyak. DPR juga ingin mengetahui ihwal pembentukan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi lewat peraturan pemerintah pengganti undang-undang yang dikeluarkan Presiden.
Topik pembahasan yang lain adalah usul revisi Undang-Undang Teroris dalam kaitan dengan ancaman Negara Islam Irak dan Suriah. Kata Tjahjo, DPR akan menjelaskan surat Jokowi tentang penggantian calon Kapolri kepada Ketua DPR. Sebab, menurut DPR, penjelasan tertulis kurang lengkap.
"Kami ke sini untuk lapor hasil pertemuan tadi. Apakah bisa besok diatur waktu bertemu secara informal dengan DPR, atau hari Senin," kata Tjahjo.
TIKA PRIMANDARI