TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi, Marwan Batubara, mengatakan penghematan yang diklaim PT Pertamina (Persero) memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap korporasi. “Korporasi seharusnya memang melakukan efisiensi baik dalam investasi maupun operasi,” ujar Marwan saat dihubungi Tempo, Selasa, 31 Maret 2015.
Menurut Marwan, klaim penghematan Pertamina terkait dengan penurunan konsumsi solar bersubsidi per hari, yang semula 40-41 ribu kiloliter menjadi 35 ribu kiloliter. Penghematan juga terjadi karena harga Premium tidak jauh berbeda dengan Pertamax, sehingga konsumen lebih memilih Pertamax. "Penurunan itu bisa saja benar karena harganya tak jauh beda,” ujar Marwan.
Selain itu, kata Marwan, penurunan tersebut bisa terjadi akibat minimnya potensi penyelewengan yang dilakukan pihak tertentu. “Tidak ada rangsangan untuk melakukan penyelundupan karena risikonya besar dan keuntungannya kecil.”
Marwan menambahkan, selain melaporkan ihwal efisiensi, seharusnya Pertamina memberikan transparansi tentang pembelian minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) kepada publik. “Akan banyak apresiasi kalau mereka mau terbuka,” katanya.
Pertamina kemarin melaporkan ihwal efisiensi yang telah dilakukan pemerintah. Bentuk efisiensi ini yaitu penghematan yang berasal dari perubahan mekanisme pengiriman hidrokarbon dari cost and freight menjadi free on board. Penghematan juga datang dari sentralisasi pengadaan di PT Pertamina dan penurunan konsumsi solar bersubsidi per hari.
DEVY ERNIS