TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo ingin semua rencana pengembangan transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dijalankan mulai tahun ini. Rencana tersebut antara lain proyek light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT).
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan konsorsium BUMN karya akan dibentuk untuk mengerjakan proyek LRT. "Kalau bisa, lima tahun harus selesai," katanya di Kantor Presiden, Rabu, 1 April 2015.
Jonan mengatakan, berdasarkan laporan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, pembiayaan LRT mencapai Rp 307 miliar per kilometer. Rute LRT rencananya Cibubur-Grogol dengan panjang sekitar 30 kilometer. Pembiayaan proyek ini akan diusahakan berasal dari konsorsium badan usaha milik negara, pinjaman luar negeri, dan pemerintah DKI.
Jonan mengatakan Presiden juga meminta agar proyek MRT diteruskan dengan rute Bundaran HI-Kampung Bandan. Saat ini rute MRT yang dibangun adalah Lebak Bulus-Bundaran HI. Presiden, kata dia, ingin MRT dikembangkan dengan rute timur-barat. "Untuk MRT, skemanya seperti biasa, diteruskan dari HI ke Kampung Bandan. Tapi kalau dari timur ke barat itu skemanya belum diputuskan," katanya. "Tapi, prinsipnya, proyek itu harus berjalan."
Dia mengatakan Presiden sudah menyetujui dibentuknya otoritas transportasi Jabodetabek. Otoritas ini diusulkan setingkat dengan direktorat jenderal dan di bawah naungan Kementerian Perhubungan. "Supaya mencakup provinsi-provinsi terkait."
Hari ini Jokowi menggelar rapat terbatas mengenai transportasi di kantornya. Rapat ini dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, dan manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Inka (Persero).
ALI HIDAYAT