TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International menyatakan dalam sebuah laporan bahwa organisasi militan Palestina telah melakukan kejahatan perang selama konflik Gaza 2014 dengan Israel. Kejahatan dilakukan dengan membunuh, baik warga sipil Israel maupun Palestina, menggunakan proyektil secara membabi buta.
"Militan Palestina, termasuk sayap tentara Hamas, meluncurkan roket terarah dan mortir yang tidak ditujukan pada target tertentu. Hal tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional," kata kelompok hak asasi manusia pada 26 Maret 2015.
"Enam warga sipil di Israel tewas dalam serangan tersebut dan 13 warga sipil Palestina tewas ketika sebuah proyektil Palestina diluncurkan dari Jalur Gaza, yang ternyata mendarat di sebuah kamp pengungsi Gaza," kata kelompok tersebut.
Palestina telah menyatakan bahwa militer Israel bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Amnesty International menyatakan seorang ahli amunisi atas nama kelompok independen telah memeriksa bukti dan menyimpulkan bahwa roket Palestina-lah yang harus bertanggung jawab.
Laporan ini juga menyatakan pelanggaran hukum humaniter internasional lainnya selama konflik termasuk menyimpan amunisi kelompok-kelompok militan Palestina di gedung-gedung sipil dan sekolah PBB, dan melancarkan serangan dari lokasi di mana ratusan warga sipil berlindung.
"Dampak buruk dari serangan Israel terhadap warga sipil Palestina selama konflik tidak dapat dipungkiri. Namun pelanggaran oleh salah satu pihak dalam konflik tidak pernah dapat membenarkan pelanggaran yang dilakukan pihak lainnya," kata Philip Luther dari Amnesty International.
Luther meminta pemerintah Israel dan Palestina bekerja sama dalam penyelidikan PBB dan Mahkamah Pidana Internasional untuk mengakhiri periode impunitas yang telah mengabadikan pelanggaran—warga sipil di kedua pihak harus membayar dengan harga yang besar; kebahagiaan, kebebasan, dan kehidupan mereka.
Laporan itu muncul setelah dua laporan lainnya yang diterbitkan pada akhir 2014. Dalam laporan itu, Israel dituduh melakukan kejahatan perang atas serangan terhadap bangunan sipil bertingkat dan serangan terhadap rumah hunian Palestina selama perang.
Perang 50 hari di Gaza telah menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah masyarakat sipil. Sedangkan dari pihak Israel sekitar 66 tentara dan 6 warga sipil tewas. Demikian laporan pejabat Palestina dan PBB yang dikutip Guardian.
Sejauh ini, pejabat Hamas belum memberikan tanggapan atas dikeluarkannya laporan ini.
THE GUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA