Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika 3D Printing Jadi Tren di Berbagai Industri

Editor

Budi Riza

image-gnews
Apartemen hasil printer 3D di Cina. cnet.com
Apartemen hasil printer 3D di Cina. cnet.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia dikejutkan oleh adanya rumah di Cina yang dibangun dengan teknologi 3D printing. Perusahaan properti bernama WinSun membangun sepuluh rumah dengan bentuk sempurna, seperti bangunan pada umumnya.

Teknologi 3D printing umumnya digunakan untuk membuat prototipe benda berukuran mini. Sebut saja pajangan, maket, atau miniatur properti. Lantas, bagaimana bisa sebuah printer mencetak rumah?

WinSun menggunakan empat buah mesin cetak yang memiliki panjang sepuluh meter dan tinggi 6,6 meter dengan alat penyemprot yang dapat diatur ke segala arah. Proses dilakukan dengan menggunakan teknik pengeringan semen dalam waktu cepat. Semen dan berbagai bahan konstruksi disusun lapisan demi lapisan.

“Sayangnya, para kreator sangat merahasiakan detail teknologi apa saja yang digunakan,” demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Ma Yihe, penemu mesin cetak yang digunakan untuk membangun rumah tersebut mengatakan manfaat pembangunan rumah dengan menggunakan 3D printing dibandingkan menggunakan batu alami. Menurut dia, penggunaan batu memerlukan banyak sumber daya manusia dalam mengeksplorasi alam. Batu yang diambil pun harus dipecah-pecah dan membutuhkan waktu lama.

“Dengan 3D printing, kita bisa menghemat biaya, menyelamatkan pekerja dari paparan debu, dan tentunya memelihara lingkungan,” kata Ma. Dia menambahkan, rancangan yang dilakukan secara digital juga lebih efisien.

Pemeriksaan kualitas bangunan buatan 3D printing dilakukan pada setiap lapisan. Ini untuk memenuhi standar seperti bangunan pada umumnya. Sebabnya, hingga kini pemerintah Cina belum mensahkan peraturan mengenai penggunaan bangunan buatan 3D printing.

Kreator mesin cetak 3D asal Indonesia, Johanes Djauhari, mengatakan teknologi yang digunakan oleh WinSun sama dengan pencetakan melalui printer 3D pada umumnya. “Ini kelihatan dahsyat karena untuk membangun rumah, padahal teknologinya sama saja,” kata Johanes.

Dia menyebutkan, cara kerjanya sama saja dengan mesin cetak versi desktop. Perbedaan mencolok ada pada material semen dan beton. Sedangkan pada mesinnya, ditambahkan pompa, dinamo, serta motor penggerak.

Johanes meragukan ihwal pemanfaatan teknologi 3D printing untuk membangun rumah di Indonesia. Menurut dia, membayar tukang bangunan lebih murah ketimbang mengeluarkan biaya untuk merakit printer serta membeli material. “Prototipe lebih bermanfaat, karena fungsinya sebagai panduan untuk menciptakan produk,” ucapnya.

3D printing juga digunakan untuk keperluan otomotif. Seperti yang dilakukan seorang pakar teknik asal California, Eric Harrell, yang menciptakan mesin mobil lewat teknologi ini. Produk yang dia ciptakan merupakan komponen mesin Toyota 22RE.

Metode yang diterapkan Harrell adalah menggabungkan hasil cetakan transmisi dengan bagian mesin yang dicetak melalui 3D priting. Kedua komponen kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan.

“Cara yang digunakan merupakan pilihan yang logis dalam menciptakan sebuah mesin,” sebagaimana ditulis situs Slash Gear.

Mesin untuk transmisi manual 5-speed ini membutuhkan waktu pencetakan selama 48 jam. Harrell sebelumnya sudah memegang data asli mesin tersebut, mulai dari diagram hingga ukuran.

Tidak semua bagian mesin merupakan hasil cetakan tiga dimensi. Bantalan mesin serta baut tetap harus dibeli di toko mekanik. Beberapa bagian juga harus disesuaikan dengan mesin cetak.

3D printing kini juga tengah digandrungi oleh para dokter. Teknologi ini dimanfaatkan mulai untuk membuat prototipe organ hingga keperluan transplantasi.

Tim dokter Lung Center of the Philippines (LCP) dengan pakar teknik Genomic Institute of Asia (GINA) dan Pharma Canada membuat organ lewat 3D printing. Organ yang dibuat adalah trakea. “Treakea dipilihan karena strukturnya yang relatif sederhana, sehingga mudah dibuat,” tulis situs GMA Network.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Teknologi yang kami buat tidak biasa,” ujar Executive Director LCP Jose Luis Danguilan. Dia melanjutkan, jika proyek ini sukses maka akan dikembangkan lebih lanjut ke tingkat nasional.

Mesin cetak 3D menggunakan tinta berbahan alami (bio-ink) untuk membentuk trakea. Setelah terbentuk, sel induk dari pasien akan digunakan sebagai benih pada trakea. Trakea kemudian disimpan ke dalam bioreaktor untuk menumbuhkan sel secara alami.

Tim berharap, teknologi baru ini mampu mengurangi waktu tunggu pasien yang membutuhkan donor organ. Kemungkinan adanya penolakan tubuh pasien terhadap organ buatan ini juga diklaim lebih rendah. Ini karena adanya sel alami yang tumbuh pada organ buatan. “Pemakaian obat dengan harga mahal pun diharapkan dapat dikurangi,” kata Danguilan.

Industri fashion pun tidak kalah menciptakan barang buatan teknologi 3D printing. Toko retail asal Inggris, Argos, kini memasarkan perhiasan hasil cetakan 3D printing. Konsumen dapat membelinya dengan cara memesan secara online. Demi memacu penjualan, Argos pun meluncurkan situs khusus untuk perhiasan tersebut.

“Konsumen dapat menamai produk yang dipesan, memilih frase dan kata-kata tertentu,” sebagaimana dilaporkan situs Engadget.

Produk yang ditawarkan terdiri atas cincin, gelang, serta cufflinks atau aksesori pada kemeja pria. Argos mengatakan, total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengirimkan barang adalah 21 hari.

Perusahaan yang disebut sebagai Amazon dari Inggris ini menargetkan konsumen kelas atas. Harga produk yang ditawarkan, yakni antara 50-220 pound sterling atau Rp 980 ribu hingga Rp 4,3 juta.

Strategi yang dilakukan Argos terbilang baru dalam industri e-commerce. “Argos merasa tertekan dengan perkembangan Amazon,” ujar Engadget. Penjualan perhiasan yang menawarkan konsep personal diyakini bakal memacu bisnis Argos.

Canggihnya 3D printing pun membuat teknologi ini masuk dalam kurikulum di perguruan tinggi. Di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, mesin cetak 3D digunakan pada mata kuliah rapid prototyping oleh mahasiswa tahun kedua fakultas School of Design jurusan desain produk. “Printer 3D baru sekitar 2-3 bulan lalu mulai digunakan,” ujar Department Chair of Product Design UPH Rio Ferdinand saat dijumpai di kampusnya, Rabu pekan lalu.

Mata kuliah rapid prototyping juga baru diadakan sejalan dengan kehadiran mesin cetak 3D. Mahasiswa desain produk sebelumnya hanya sebatas menggunakan peranti lunak untuk merancang suatu produk.

Rio menyebutkan beberapa manfaat yang diharapkan lewat mesin cetak 3D. Pertama, mahasiswa dapat mengeksplorasi desain dengan lebih detail. Kedua adalah produk yang dihasilkan bukan hanya konseptual atau sketsa. “Jadi bisa dipastikan, apakah nantinya suatu produk enak dipegang atau tidak,” ucapnya. Sedangkan yang ketiga adalah peningkatan keterampilan mahasiswa yang berkaitan dengan peluang karier.

Ada tiga macam printer 3D yang digunakan di UPH, yakni MakerBot Replicator 2 dan Replicator 2X yang menggunakan material filamen, selanjutnya adalah Liquid Objet 24 yang materialnya berupa cairan. Ada juga ProJet 4500 yang menggunakan material bubuk.

Dari ketiga mesin cetak tersebut, ProJet 4500 yang paling menarik perhatian. Ini karena ukurannya yang jumbo, yakni 75 x 48 x 68 inci. Berdasarkan pengamatan Tempo, ProJet 4500 mirip dengan lemari brankas. Mesin-mesin itu ditempatkan dalam sebuah ruangan di lantai dua gedung B School of Design.

Lebih lanjut Rio menyatakan harapannya, agar printer 3D dapat mengkolaborasikan industri desain dengan perajin di Indonesia. “Ini agar industri dan kerajinan bisa menyatu dan lebih eksploratif,” ucapnya.

RT | SLASH GEAR | ENGADGET | SATWIKA MOVEMENTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

14 November 2017

OPPO F5 akan hadir dalam tiga warna. (OPPO)
Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.


Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

30 Oktober 2017

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.


2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

21 Oktober 2017

Ilustrasi anak bermain gadget. Shutterstock
2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.


Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

21 Oktober 2017

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.


Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

20 Oktober 2017

Ilustrasi anak bermain gadget bersama orang tua. trymytutor.com
Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget


Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

16 Oktober 2017

Ilustrasi Headphone Nirkabel (pexels.com)
Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan


Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

14 Oktober 2017

SItus penipuan mencatut JD.ID, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.


Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

30 September 2017

Ilustrasi anak bermain gadget bersama orang tua. trymytutor.com
Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.


Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

25 September 2017

PhoneSoap, boks pembersih smartphone dengan inovasi sinar ultraviolet. Kredit: Mashable
Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.


Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

20 September 2017

Peluncuran Xiaomi Mi A1 di Jakarta. Kredit: Zul'aini Fi'id/Tempo
Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.