TEMPO.CO, Poso - Sehari setelah membombardir lokasi pelatihan persembunyian kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Gunung Biru, Dusun Tamanjeka, Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, TNI melakukan patroli dengan menyisir wilayah hutan tersebut.
“Hari ini, kami giat operasi teritorial, dengan melakukan patroli dan bakti sosial,” kata Kepala Seksi Teritorial Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Kapten Ricky P. kepada Tempo di salah satu Pos Operasi Teroterial TNI di Desa Saatu, Kecamatan Poso, Rabu, 1 April 2015.
Ricky menjelaskan, dalam operasi teritorial, ada dua pos yang didirikan TNI, yaitu pos untuk melayani kegiatan bakti sosial di seputar wilayah Markas Komando Distrik 1307 Poso dan pos untuk operasi teritorial yang berlokasi di Desa Saatu atau sekitar 25 kilometer dari Kota Poso.
Sejak digelar latihan gabungan tempur PPRC pada Selasa, 31 Maret 2015, aktivitas TNI marak di jalan-jalan Kota Poso. Ini merupakan mobilisasi peralatan dan pasukan yang akan digunakan untuk kegiatan bakti sosial dan patroli ke hutan.
Berdasarkan pantauan Tempo, Rabu, 1 April 2015, penduduk yang diungsikan ke Tamanjeka dan Weralulu sudah kembali. Mereka diangkut dengan truk TNI, tapi ada pula yang menggunakan kendaraan lain.
Menurut Asisten Teritorial Komando Strategi Angkatan Darat Kolonel Bahram, kegiatan bakti sosial yang dilakukan TNI antara lain pengobatan gratis, sunatan massal, operasi katarak gratis, dan perbaikan rumah ibadah. Selain itu, mereka membuat jalan desa selama 15 hari ke depan.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji memberikan rasa aman bagi warga Poso. Terkait dengan bahaya radikalisasi atau kegiatan terorisme, kata Moeldoko, TNI tidak akan memberikan ruang sedikit pun.
“Kami segera akan menumpasnya, agar daerah ini bisa maju dan sejajar dengan daerah lain di Tanah Air,” ujar Moeldoko saat membuka kegiatan bakti sosial yang dipusatkan di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir, Selasa, 31 Maret.
AMAR BURASE